Bisnis.com, JAKARTA - Regulator kesehatan Singapura Health Sciences Authority (HSA) mencatat 10 kasus efek samping vaksin yang serius yang dilaporkan pada anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun.
Mereka yang mengalami efek samping itu adalah anak-anak yang disuntik vaksin di akhir Januari 2022.
Menurut HSA, laporan-laporan serius yang diterima sendiri adalah sebagai berikut.
- Kejang
- Radang usus buntu
- Penurunan tekanan darah
- Reaksi alergi
- Fungsi ginjal yang tidak normal
- Pembengkakan pembuluh darah kecil
Sedangkan, untuk sejauh ini tidak ada kasus miokarditis atau perikarditis
"HSA memantau dengan cermat (efek samping) yang dilaporkan pada anak-anak dan menilai mereka dalam konteks tingkat kejadian latar belakang," ucap pihak yang berwenang dilansir dari Channel News Asia.
Diketahui bahwa program vaksinasi Covid-19 yang diluncurkan untuk 5-11 tahun pada 27 Desember menggunakan dosis Pfizer-BioNTech/Comirnaty, yakni satu-satunya vaksin yang disetujui untuk kelompok usia ini.
Pada akhir Januari, 238.253 dosis telah diberikan kepada anak-anak dalam kelompok usia ini.
Menurut HSA, untuk tingkat pelaporan efek samping yang serius pada kelompok usia ini, yakni sebesar 0,004 persen dari dosis yang diberikan.
Pihak berwenang juga mengatakan bahwa vaksin bukanlah menjadi penyebab kejadian yang serius.
Hal ini mungkin terkait dengan penyakit yang mendasari atau tidak terdiagnosis, atau penyakit yang muncul di waktu yang sama ketika mereka menerima vaksin.
Secara keseluruhan, 280 efek samping telah dilaporkan pada kelompok usia ini, mewakili 0,12 persen dari dosis yang diberikan.
Efek samping yang umum sendiri termasuk sebagai berikut.
- Pembengkakan kelopak mata, wajah atau bibir
- Pusing
- Demam
- Sesak napas
Ini adalah pembaruan keamanan vaksin COVID-19 yang ke-10, yang mencakup periode sejak peluncuran program nasional pada 30 Desember 2020 hingga 31 Januari 2022.