Bisnis.com, JAKARTA — Vitamin dan suplemen sering digunakan secara bergantian, tetapi keduanya tidak persis sama. Untuk memahami manfaatnya, tentu Anda harus tahu apa perbedaan dari keduanya.
Salah satu perbedaan utama dari keduanya yakni pertama, dari segi nutrisi.
Nutrisi ada sebagai elemen yang memberikan makanan dan termasuk dalam 2 kategori: makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien mengacu pada karbohidrat (termasuk serat, gula, dan pati), lemak, protein (yang terdiri dari 20 asam amino), dan air. Mikronutrien mengacu pada vitamin, mineral, dan antioksidan.
Vitamin adalah zat organik rumit yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Mereka mudah dipecah oleh panas dan bahan kimia, serta tubuh membutuhkan semuanya untuk berfungsi dengan baik. Mineral, di sisi lain, adalah zat anorganik sederhana yang ditemukan di tanah dan batu. Mereka tidak dipecah oleh panas atau bahan kimia, dan mereka tidak semua diperlukan untuk fungsi tubuh yang tepat.
Suplemen, menurut U.S. Food & Drug Administration (FDA), adalah pil (termasuk permen karet), bubuk, atau cairan yang terbuat dari vitamin, mineral, herbal, asam amino, dan enzim. Meskipun suplemen dapat membantu memastikan tubuh Anda menerima nutrisi yang cukup, suplemen tidak dapat dipasarkan untuk mengobati, mendiagnosis, mencegah, atau menyembuhkan penyakit apa pun.
Cara terbaik untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan tubuh adalah melalui makanan. Makan banyak buah dan sayuran bergizi dapat membantu mencapai tujuan ini. Meskipun mengonsumsi suplemen dapat membantu, perlu diingat bahwa suplemen tidak dimaksudkan untuk menggantikan diet yang baik, tetapi dapat membantu ketika diet Anda tidak cukup.
Suplemen tidak diatur oleh FDA, penting untuk mengetahui apa yang harus dicari dalam suplemen. Berikut 3 hal yang harus dipertimbangkan mengenai suplemen dilansir dari Health Diggest:
1. Untuk siapa suplemen tersebut
Hal pertama yang perlu dipertimbangkan adalah untuk siapa suplemen itu. Menurut WebMD, wanita hamil, anak-anak, pemakan non-daging dan non-susu, orang yang lebih tua dari 50, penerima operasi bypass lambung, orang dengan kulit gelap, dan orang dengan kondisi kesehatan tertentu mungkin memerlukan suplemen yang berbeda.
2. Suplemen berdasarkan kekurangan
Hal berikutnya yang perlu dipertimbangkan adalah jika Anda memiliki kekurangan. Mengalami gejala tertentu dapat menunjukkan jenis suplemen apa yang Anda butuhkan. Beberapa hal yang harus diwaspadai antara lain rambut rontok, keropos tulang atau sendi, kelelahan, detak jantung tidak teratur, penyembuhan luka yang lambat, dan lainnya.
3. Kualitas suplemen
Hal terakhir yang perlu dipertimbangkan adalah kualitas suplemen. Consumer Reports mencatat bahwa ada 15 bahan yang harus diwaspadai, klaimnya, dan kemungkinan efek sampingnya. Ia juga mengatakan label seperti "diverifikasi" dan "disetujui" tidak berarti apa-apa, jadi berhati-hatilah agar tidak tertipu oleh taktik pemasaran.