Bisnis.com, JAKARTA - Mendengkur atau ngorok seringkali dikeluhkan karena mengganggu orang di samping si pendengkur.
Tapi, ngorok bukan hanya mengganggu tapi juga cukup berbahaya.
Dilansir dari Health Digest, suara yang dibuat saat Anda mendengkur adalah hasil dari aliran udara oleh jaringan yang rileks di tenggorokan Anda, menurut American Sleep Association (ASA).
Baca Juga 3 Metode Agar Setop Ngorok, Layak Dicoba |
---|
Tidak ada penyebab tunggal mendengkur, menurut WebMD. Misalnya, saluran hidung yang tersumbat atau otot yang lemah di tenggorokan Anda dapat menyebabkannya.
Posisi di mana Anda tidur atau memiliki langit-langit lunak atau uvula juga bisa menjadi faktor. Selain itu, kurang tidur, penggunaan narkoba, dan penggunaan alkohol dapat mengganggu aliran udara dan menyebabkan dengkuran.
Mendengkur sesekali mungkin tidak menjadi masalah, tetapi jika Anda sering mendengkur, itu mungkin mengindikasikan masalah kesehatan yang mendasarinya tergantung pada penyebabnya, menurut Everyday Health.
ASA melaporkan bahwa sekitar setengah dari populasi yang mendengkur membangunkan orang lain memiliki apnea tidur obstruktif, di mana saluran udara tidak hanya tersumbat, tetapi pernapasan juga terganggu.
Mendengkur memicu reaksi kimia yang berpotensi tidak sehat di otak Anda
Saat Anda tidur, otak Anda melepaskan bahan kimia tertentu yang merangsang pernapasan, University of Michigan menjelaskan. Jika Anda mendengkur karena mengalami sleep apnea, otak Anda mungkin tidak melepaskan bahan kimia ini sebagaimana mestinya, yang dapat menyebabkan penurunan oksigen.
Kurangnya oksigen memicu peningkatan kortison, adrenalin, dan hormon lainnya. Hormon-hormon ini berperan dalam tekanan darah tinggi dan sejumlah kondisi jantung.
Mendengkur yang intens terkait dengan aterosklerosis karotid, yang merupakan akibat dari plak yang mempersempit arteri di leher Anda.
Everyday Health melaporkan kondisi ini dapat menyebabkan stroke. Sleep apnea juga merupakan faktor tekanan darah tinggi, yang merupakan penyebab serangan jantung.
Selain itu, sleep apnea jangka panjang dapat menyebabkan jantung mengembangkan ritme jantung yang tidak teratur, yang disebut fibrilasi atrium, yang dapat menyebabkan pembekuan darah di jantung, menurut Mayo Clinic.
Untungnya, sleep apnea dapat diobati, dan kebanyakan orang menemukan bahwa perangkat Continuous Positive Airway Pressure, atau CPAP, mengurangi gejala. Faktanya, CPAP dapat meningkatkan fungsi jantung hingga 50%, menurut University of Michigan.