Pengunjung berada di dekat instalasi seni imersif berjudul Machine Halusinasi - Space: Metaverse saat acara Digital Art Fair Asia yang menampilkan seni digital dan NFT di Hong Kong, China, Minggu (3/10/2021) Bloomberg/Lam Yik
Entertainment

Rizky Biliar dan Lesty Kejora Kembangkan Proyek Metaverse, Seperti Apa Ya?

Rezha Hadyan
Sabtu, 12 Maret 2022 - 18:57
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Teknologi dunia virtual tiga dimensi atau Metaverse belakangan ini menjadi buah bibir di tengah masyarakat. Hal tersebut diiringi dengan makin maraknya pengembangan berbagai proyek Metaverse. Mulai dari korporasi hingga kalangan selebritas mengembangkan proyek Metaverse-nya.

Entah takut tertinggal saja (fear of missing out/FOMO) atau memang sudah melihat potensinya pada masa depan. Namun yang jelas, berdasarkan studi Bloomberg Intelligence 2022, nilai kapitalisasi pasar Metaverse dapat mencapai US$800 miliar pada 2024 mendatang. Jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 2020 yang tercatat hanya sekitar US$500 miliar.

Kalangan selebritis yang diketahui tengah mencoba peruntungannya lewat proyek Metaverse adalah pasangan suami istri Rizky Billar dan Lesty Kejora. Mereka kini mengembangkan Leslar Metaverse di bawah bendera Leslar Entertainment.

Proyek Metaverse ini dikembangkan lewat kerja sama dengan Prestige Corp. yang dipimpin oleh Rudy Salim.

Menurut CEO sekaligus Elite Commander Leslar Metaverse, Reza Wiratawa, pihaknya fokus mengembangkan tiga hal, yakni token, NFT, hingga Play to Earn. Reza menyebut saat ini pihaknya sudah membuat token. Selanjutnya, akan diupayakan membangun non-fungible token (NFT) yang sudah berjalan 60 persen.

"Kami sedang dalam tahap perkembangan NFT, dan NFT sudah berjalan 60 persen. Ke depannya, NFT itu bisa juga digunakan untuk Play to Earn, memperluas market kami untuk ke market global," katanya melalui keterangan resmi yang diterima oleh Bisnis pada Sabtu (12/3/2022).

Sebagai catatan, NFT merupakan sebuah token yang mewakili kepemilikan atas suatu karya atau benda koleksi digital. Singkatnya, NFT mengubah karya atau benda koleksi digital menjadi sebuah aset digital yang dapat diverifikasi dan diperdagangkan dengan memanfaatkan blockchain.

Buat yang belum tahu, blockchain itu seperti buku kas dari induk bank yang isinya berupa data transaksi nasabah. Aset digital yang dijual dalam bentuk NFT, akan memiliki 'sertifikat digital' yang menandakan keaslian aset tersebut meski tiruannya sudah banyak beredar di dunia maya.

Sementara itu, CEO Prestige Corp Rudy Salim sebagai Chairman menyebut bahwa token milik Leslar Metaverse memiliki perbedaan mendasar dibandingkan token milik artis lain.

"Beda dengan token artis lain, kami ingin membangun fundamental yang berkelanjutan, di mana kami akan membangun bisnis real Leslar Entertainment. Di antaranya toko retail, F&B, hiburan, dan juga ekosistem metaverse yang maju," ujarnya.

Nantinya, pengguna Leslar Metaverse dapat menggunakan avatarnya untuk berbagai aktivitas, seperti diskusi, bermain, bekerja atau berkompetisi. Kemudian untuk NFT, Rudy menyebut Leslar Metaverse akan menyediakan 8.888 NFT sebagai ikon yang bisa diperdagangkan atau dikoleksi oleh setiap anggotanya.

Penulis : Rezha Hadyan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro