Bisnis.com, JAKARTA - MyVenus, Platform Beauty & Wellnes adalah aplikasi yang menyediakan beragam informasi konsultasi kecantikan, mulai dari perbandingan biaya konsultasi, membuat reservasi online, hingga pembayaran reservasi.
Berdiri pada tahun 2021, MyVenus di bawah naungan PT MyVenus Network Indonesia akan mengubah pasar yang berfokus pada klinik-klinik sebagai supplier menjadi lebih terfokus pada konsumen.
Selain itu, MyVenus ingin membangun platform yang dapat menguntungkan konsumen, mengurangi kompetisi yang berlebihan antar klinik, dan mengatasi biaya promosi dan iklan yang membengkak bagi klinik dengan mendigitalisasi pasar konsultasi kecantikan Indonesia.
MyVenus memanfaatkan off-season dan waktu-waktu sepi pelanggan dari klinik untuk mendapatkan harga diskon terbaik bagi konsumen, sekaligus meningkatkan efisiensi jam beroperasi klinik.
“Selama ini, banyak praktek klinik kecantikan illegal di Indonesia yang efek sampingnya telah merugikan banyak konsumen. Kami akan menggunakan DVS (Doctor Verification System) dimana hanya klinik yang terverifikasi yang akan ditampilkan dalam aplikasi, dengan ini dapat menaikkan kualitas pasar konsultasi kecantikan Indonesia. Hal ini juga mempermudah konsumen untuk menemukan klinik terbaik yang menawarkan prosedur perawatan terbaik, dengan harga terbaik.” ujar CEO MyVenus Yujin Hwang, dalam keterangan tertulisnya.
“Selain itu, banyak pula klinik yang dirugikan dengan pembatalan di hari-H reservasi. Aplikasi MyVenus akan mengurangi persentase pembatalan reservasi sebanyak 5% sekalian menaikkan keuntungan klinik,” katanya.
| Baca Juga Rangkuman Data Produk Kecantikan dari SkinCare Terpopuler hingga Pertimbangan Memilih Produk |
|---|
Sementara, MyVenus akan mengadakan Event Grand Launching di ASHTA Shopping Mall pada tanggal 1 April 2022, yang akan dihadiri oleh berbagai media dan influencer ternama.
Saat ini, aplikasi itu telah mengumpulkan sekitar 30 ribu prapendaftar dari sesi pendaftaran yang dibuka bagi peminat tanggal 1 Januari 2022 kemarin.
CEO MyVenus Yujin Hwang, mengatakan, persentase terbesar dari seluruh prapendaftar datang dari wanita usia 20 hingga 30 tahun yang berminat untuk mempercantik diri.
