Bisnis.com, JAKARTA – Banten sebagai provinsi yang baru berdiri pada tahun 2000 dengan Serang sebagai ibu kotanya memiliki situs kepurbakalaan dan sejarah kesultanan sangat monumental.
Terbukti, dengan adanya Museum Kepurbakalaan Banten, Masjid Agung Banten, Keraton Surosowan, dan beberapa benteng serta makam para sultan.
Mengenal Banten tak jauh dengan peninggalan artefak yang ditinggalkan oleh orang-orang pada masanya, sangat menarik jika generasi kita mulai mengenal beberapa peninggalan masa lalu yang digali dan diteliti oleh sejarawan. Semua artefak dan peninggalan Belanda disimpan rapih oleh Badan Pelestarian Cagar Budaya Banten.
Untuk yang berencana menghabiskan akhir pekan sambil belajar sejarah yuk kita lihat koleksi Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama
Museum ini merupakan salah satu unit teknis di bawah Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang diresmikan pada 15 Juli 1985
Sebelum pandemi museum ini beroperasi setiap hari kecuali hari Sabtu dan Minggu. Namun sejak pandemi museum ini hanya beroperasi empat kali dalam seminggu yaitu hari Selasa-Jumat mulai pukul 09.00-14.00 WIB.
Di pintu masuk pengunjung akan langsung diarahkan ke loket tamu dan mengisi buku kunjungan, ruang pertama yang akan pengunjung lihat adalah ruangan luas yang berisikan gerabah raksasa dengan latar tembok bertuliskan Museum Kepurbakalaan Banten.
Museum ini berada di Kawasan Banten Lama yang terkenal itu, yakni di Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Provinsi Banten, sekitar 12 km ke arah utara dari Kota Serang.
Saat berkunjung ke Museum Situs Kepurbakalaan Banten ini, kalian akan melihat batu karang berelief
Pecahan batu karang berelief ini ditemukan di bekas reruntuhan gerbang istana Surosowan. Motif-motif relief yang teridentifikasi antara lain bentuk manusia (berupa lengan), motif hewan (berupa sayap dan kaki unggas, dan tumbuhan (berupa daun dan bunga). Pecahan batu karang berelief ini diperkirakan sebagai hiasan gerbang istana.