Ilustrasi wanita sedang berolah raga di luar ruang/Freepik
Health

Awas Nyeri Sendi Saat Olahraga, Begini Cara Mengatasinya

Dewi Andriani
Sabtu, 25 Juni 2022 - 15:59
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Selama masa pandemi, banyak masyarakat yang memulai hobi baru, salah satunya adalah berolahraga. Biasanya jenis olahraga yang banyak dipilih adalah lari dan bersepeda.

Meskipun terlihat sederhana, tetapi kedua jenis olahraga ini memiliki risiko berupa cedera sendi dan otot. Terlebih bagi mereka yang jarang atau tidak pernah berolahraga dan baru mulai melakukan olahraga karena mengikuti tren.

Aldico Sapardan, dokter spesialis ortopedi dari Klinik Utama JLA Indonesia mengatakan ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang mengalami cedera saat berolahraga.

Pertama kurang melakukan pemanasan. Kedua, tidak menjaga nutrisi makanan yang masuk. Ketiga, kurang istirahat atau begadang. Keempat, tidak melakukan pendinginan usai berolahraga.

"Lari merupakan salah satu olahraga dengan intensitas berat, kalau ngga ada pemanasan dan melakukan persiapan sebelumnya maka  bisa berisiko cidera sendi dan tulang belakang," ujarnya saat pembukaan Klinik Utama JLA Indonesia akhir pekan ini.

Sementara itu, Melanie Putria presenter yang hobi berolahraga lari ini mengakui memang banyak orang yang mulai rutin berolahraga di masa pandemi ini.

"Masalahnya, teman-teman yang baru mulai ini belum tahu ukuran dan kapasitas dirinya. Lalu tiba-tina rajin ikut lari dan tidak tahu apa yang harus dilakukan sebelum dan sesudah berolahraga sehingga tak jarang yang badannya malah sakit-sakit usai berolahraga," jelasnya.

Melanie mengaku bahwa saat baru memulai olahraga lari di tahun 2011 lalu, dirinya juga tidak melakukan persiapan saat akan memulai lari sehingga sempat mengalami cidera, bahkan hingga saat ini pun menurutnya cidera akibat berolahraga belum bisa hilang 100 persen.

"Jadi waktu itu aku juga mulai lari karena mengalami syndrom baby blues dan merasa bahwa lari sebagai jawaban dari hal yang selama ini mengganggu. Tapi saat itu baju ngga proper, cara lari salah  pemanasan ngga dilakukan sehingga cidera pun tak terhindarkan," ujarnya.

Meski demikian dia melihat bahwa cidera itu sebetulnya cara memperkenalkan hal yang baru di dalam tubuh karena secara prinsipnya saat berlari tubuh akan beradaptasi.

"Jadi sebetulnya  cidera itu ngga papa yang penting ditangani dengan baik sehingga bisa adjust dan naik level," ungkapnya.

Lantas bagaimana cara untuk mengatasi cidera otot dan nyeri sendi usai berolahraga? Dokter Aldico mengatakan bahwa saat kram atau cidera maka jika masih dalam waktu 48 jam, bisa dikompres dengan air dingin tetapi jika sudah di atas 48 jam kompres dengan air hangat.

Selain itu, bisa juga diberikan pijatan ringan untuk memecah asam laktat yang menumpuk. Efeknya akan sama seperti dikompres air dingin atau air hangat.

"Tapi kalau di atas 72 jam cideranya tidak juga berkurang maka harus segera ditangani oleh dokter dengan membawa ke klinik terdekat," ucapnya.

Meski boleh diberikan pijitan ringan tetapi dokter melarang bagian cedera diurut berat karena hal tersebut bisa berisiko menyebabkan terjadinya inflamasi atau peradangan di dalam aliran darah lebih lanjut. Kondisi ini justru akan membuat luka di persendian semakin parah dan bisa sembuh semakin lama .

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro