Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa orang tua memiliki gaya pola asuh anak yang berbeda-beda. Ada orang tua yang cukup ketat atau disebut strict parents.
Pola asuh anak akan sangat mempengaruhi perkembangan sehingga dapat menyebabkan efek negatif bagi anak di masa yang akan datang.
Dilansir Medicinenet pada Rabu (6/7/2022), banyak orang tua yang bermaksud baik dan percaya bahwa pola asuhnya adalah yang terbaik untuk anak-anak mereka dengan menetapkan batasan yang ketat, seperti pola asuh otoriter yang kemungkinan berdampak negatif.
Pola asuh orang tua ini biasanya kurang terbuka saat berdiskusi atau mendengarkan sudut pandang anak mereka. Orang tua yang otoriter cenderung mengharapkan anak-anak untuk mengikuti perintah tanpa perlawanan, memiliki aturan ketat yang harus dipatuhi anak-anak dan sangat menuntut anak mereka.
Dengan demikian, jika pola asuh otoriter ini diteruskan maka kemungkinan efek negatif berikut ini akan sangat besar kemungkinan terjadi terhadap anak, antara lain:
1. Tingkat percaya diri yang rendah
Sebuah penelitian terhadap mahasiswa, menemukan bahwa mereka yang orang tuanya lebih otoriter maka akan memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah. Mahasiswa ini kebanyakan memiliki lebih banyak masalah perilaku, menunjukkan lebih sedikit inisiatif dan ketekunan daripada siswa yang orang tuanya tidak begitu ketat.
2. Cenderung Depresi
Anak-anak dengan orang tua yang memiliki pola asuh yang ketat biasanya akan lebih mengabaikan mereka dan kemungkinan anak akan lebih cemas hingga depresi di masa depan.
3. Lebih Besar Kemungkinan Dirundung atau Menjadi Perundung
Anak-anak dari orang tua otoriter lebih mungkin untuk dirundung atau menjadi perundung. Keduanya sangat mungkin karena anak yang diasuh dengan ketat akan memiliki harga diri yang lebih rendah dan merupakan target yang lebih mudah bagi para pengganggu. Mereka juga bisa menjadi perudung karena mereka melihat perilaku itu dicontoh di rumah.