Bisnis.com, JAKARTA – Bagi kalian yang ingin menikmati sensasi bersantap berbagai pilihan menu kuliner berkonsep market experience dengan pengalaman gaya kelas atas, ngga ada salahnya untuk mencoba berkunjung ke Kilo Restoran.
Pasalnya, resto yang berlokasi di Jakarta, Bali, dan Singapura ini hadir dengan konsep venue baru yang memberikan ruang untuk berinteraksi lebih dekat dengan para pengunjungnya dengan memberikan rasa kenyamanan dan elegansi saat bersantap di restoran ini.
Pendiri Kilo Joshua Adjodha mengatakan dalam mengembangkan restoran ini, dirinya memang ingin memberikan kesenangan bagi para pengunjung.
“Kami tidak pernah menganggap Kilo terlalu serius, tujuannya adalah untuk bersenang-senang dan melakukan apa yang pengunjung sukai. Kami berharap itu dapat diterjemahkan sebagai fun-dining daripada fine-dining,” ujarnya.
Joshua mengatakan melalui konsep Restaurant Market, pihaknya ingin menggabungkan keakraban dengan intrik dan rasa ingin tahu. Terdapat berbagai elemen baru yang disajikan oleh Kilo Jakarta antara lainWine Bodega, Seafood Counter, dan berbagai pilihan Dry Aged serta Cured Meats.
“Melalui konsep baru ini, kami lebih berfokus memberikan pengalaman gaya kelas atas yang memanjakan pengunjungnya untuk dapat berinteraksi lebih dekat dengan ruang, rasa dan juga situasi yang ditawarkan disekitarnya,” jelasnya.
Dia mencontohkan untuk Wine Bodega, pengunjung akan menemukan berbagai pilihan wine dari new world wines, old world, biodynamic, organic, dan natural wines. Pengunjung juga dapat secara langsung mengambil dan memilih wine yang mereka suka di Bodega dengan harga terjangkau yang tentunya dipandu oleh sommelier berpengalaman.
Adapun di Seafood Counter, para tamu diajak untuk berjalan dan melihat pilihan makanan laut segar dan musiman yang diisuguhkan KILO setiap harinya seperti lobster lokal hidup, kaki kepiting raja, ikan segar, kerang, dan berbagai pilihan tiram lokal dan internasional.
“Bagi mereka yang menyukai hal-hal yang lebih mewah, kami menyediakan pilihan kaviar kaleng premium dan caviar flight sampel yang dapat dicicipi,” ujarnya.
Bagi para Meat Lovers, Kilo memiliki Dry Aging Chiller khusus sehingga pengunjung dapat menemukan kualitas potongan daging yang beragam mulai dari Wagyu Sirloin dan Rib-Eye, hingga Aged Porter House dan steak Tomahawk yang hadir dengan berbagai pilihan mentega dan saus untuk pengunjung pilih sendiri sesuai dengan rasa yang diinginkan
Namun, konsep baru ini tetap tidak mengubah identitas inti Kilo. Elemen dan komponen baru ini di racik ulang dan dikuratori oleh Direktur Kuliner Kreatif , Chef Jethro Vincent, menu di Kilo Jakarta menawarkan cita rasa baru yang menarik dan unik serta hidangan khas yang familiar dan tak lekang oleh waktu untuk menghormati 10 tahun Sejarah Kilo sebagai sebuah restoran.
Chef Jethro menyerukan keahlian dan bakatnya dengan menciptakan hidangan yang eksentrik secara visual dengan menggunakan bahan lokal terbaik serta produk impor premium.
Selain pengalaman pasar, pengunjung juga dapat memilih menu "Chef Creation" sebuah hidangan unik dan lezat menggunakan bahan-bahan Pasar Kilo yang dapat dinikmati secara a la carte, maupun dengan pengalaman bersantap yang dikuratori langsung oleh Chef yang berpengalaman dengan memilih opsi "Feed Me".
“Seperti biasa, rasa adalah pemikiran pertama saya, bagaimana membawa rasa dan perspektif baru ke ranah kuliner Jakarta. Saya senang dengan perubahan KILO Jakarta dan berharap orang-orang akan menyukainya juga,” ungkap Direktur Kuliner ChefJethro.
Beralih ke menu minuman.Gede Harris – mixologist yang telah menghabiskan 7 tahun di perusahaan besar Hakkasan Group yang bekerja di Omnia dan Sake no Hanna Bali kini telah bergabung dengan KILO sebagai Head Mixologist.
Harris sebelumnya pernah meraih Juara 4 Hatten Cocktail Competition, Juara 4 The Master's Competition by ABA Indonesia Road to Thailand, Juara 4 Mixo Chef (cocktail pairing), Juara 3 Captain Morgan 2018, dan menjadi Top 30 Best Bartenders oleh Diageo pada tahun 2019.
Harris menghadirkan rangkaian menu yang memadukan bumbu tradisional dengan sentuhan klasik. Penerapannya terlihat dari bahan dasar pembuatan sirup dimana ia menggunakan sisa jeruk yang dicampur dengan gula yang kemudian akan dihisap untuk dipisahkan dari minyaknya.
Selain itu, ia juga bermain dengan suhu rendah atau sous vide dan menggunakan gelatin sebagai bahan bakarnya. Langkah tersebut diambil olehnya dan tim untuk lebih meminimalisir pemborosan dalam menghasilkan produk akhir.
Bersamaan dengan menu makan malam, Kilo pun telah meluncurkan menu brunch yang semuanya baru dan dalam beberapa minggu lagi juga akan meluncurkan penawaran business set-lunch baru mereka, dan menu high tea time canapés. Setiap akhir pekan mereka akan mengadakan “Vibe-Dining” di mana DJ lokal akan membuat lagu yang sesuai dengan pengalaman bersantap.
Selanjutnya Kilo juga akan meluncurkan "Chef's Table" yang terletak di ruang pribadi; di mana Chef Jethro, Joshua, atau koki tamu minggu ini akan melakukan menu kurasi yang tidak dapat Anda temukan pada menu reguler. KILO tetap menjadi inspirasi untuk pengalaman bersantap kontemporer dalam suasana yang akrab dan santai.