Bisnis.com, JAKARTA - Kasus terinfeksi virus monkeypox atau cacar monyet kini dikhawatirkan banyak orang, terutama dengan meningkatnya kasus di beberapa negera tertentu.
Meskipun Menkes Budi Gunadi Sadikin telah mengimbau bahwa penularan penyakit yang menimbulkan lesi kulit ini tidak semudah penularan Covid-19.
Berikut ini fakta mengenai antivirus untuk cacar monyet berdasarkan berbagai sumber.
Newyorktimes menyebutkan, Food and Drug Administration pada tahun 2018 lalu telah menyetujui Tecovirimat sebagai obat yang dianjurkan untuk mengobati penyakit cacar monyet.
Menurut Sciencedaily, cara kerja tecorivimat adalah dengan membatasi penyebaran virus yang ada dalam tubuh orang terinfeksi, dengan menghambat protein yang terlibat dalam pelepasan virus yang harus ditutupi. Pengobatan Tecovirimat oral diberikan pada pasien dengan lesi yang timbul di beberapa bagian tubuh sensitif seperti wajah dan area genital.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) juga menyebutkan hal yang sama, yaitu mengizinkan dokter untuk memasukan tecovirimat ke dalam resep obat untuk mengobati infeksi orthopoxvirus, termasuk di dalamnya monkeypox. CDC menganjurkan pemberian resep dengan memasukkan tecovirimat ini harus dilakukan dengan hati-hati baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
Kemenkes juga menuliskan, berdasarkan penelitian pada hewan dan manusia, European Medicines Agency (EMA) melisensikan antivirus yang dikembangkan untuk penyakit cacar ini untuk penyakit cacar monyet pada tahun 2022.
Namun, antivirus ini belum tersedia secara luas. Karena, meurut Kemenkes, penggunaan antivirus ini idealnya haru dipantau dalam konteks penelitian klinis dengan pengumpulan data prospektif.
Hal yang sama juga diutarakan oleh Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr. Ngabila Salama, MKM. Menurutnya tecovirimat bukanlah antivirus dari penyakit cacar monyet, tetapi hanya sebagai obat untuk meringankan gejala yang timbul akibat penyakit ini saja.
“Sebenarnya Tecovirimat tidak bisa dikatakan sebagai antivirusnya penyakit cacar monyet. Namun obat ini bisa membantu mempersingkat atau meringankan sakit monkeypox. Antivirus aslinya kini masih tahap penelitian,” ungkap Ngabila dilansir dari laman Dinkes DKI.