Stunting/istimewa
Health

Faktor Penting Mencegah Stunting pada Anak

Mia Chitra Dinisari
Selasa, 13 September 2022 - 00:45
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Menurut Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) prevalensi stunting di Indonesia masih berada di angka 24,4 persen, di bawah target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yaitu sebesar 14%.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan terjadinya stunting salah satunya karena kurangnya memperhatikan gizi seimbang sehingga kurang mendapatkan protein dan mengakibatkan gagal tumbuh.

“Karenanya ASI eksklusif itu penting sekali dan terima kasih kalau Dexa mempromosi katakanlah produk yang pro dengan produk lokal bersumber dari tanaman-tanaman lokalnya hingga lebih dari 80% karena Pak Presiden berharap muatan lokalnya harus maksimal,” katanya dalam acara Program Edukasi 1.000 Bidan dan Intervensi Stunting Daerah Istimewa Yogyakarta 2022 dikutip dari keterangan tertulis.

Dia memaparkan ,dari hasil Riskesdas 2018, remaja yang anemia masih 37%, ibu hamil anemia masih 48,9%, yang terlahir panjang badannya kurang dari 48 cm sebanyak 22,6%, yang lahir prematur angkanya masih 29.45%. Jadi bayi-bayi yang lahir yang gagal produk itu masih cukup tinggi.

Kepala Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, drg. Pembajun Setyaningastutie, M.Kes menjelaskan bahwa bidan sangat berperan penting dalam menurunkan angka stunting karena memiliki tugas untuk mendampingi ibu hamil.

“Saya yakin para peserta program edukasi 1.000 bidan serta berperan dalam pencegahan stunting di Indonesia, untuk belajar serta menuangkan ide-ide cemerlang untuk pencegahan stunting. Langkah BKKBN dan Dexa Group menginisiasi program ini patut diapresiasi,” jelas Ibu drg. Pembajun.

Ketua IBI DIY Ibu Sutarti menjelaskan pentingnya peran bidan dalam upaya percepatan penurunan stunting yang dapat dimulai dari proses pencegahan melalui pendekatan dan pendampingan keluarga.

“Kami, bidan-bidan siap mensukseskan program edukasi 1.000 bidan. Hari ini 1.000 bidan yang hadir dari anggota kami yang berjumlah 1.852, kami siap menyampaikan ke rekan bidan-bidan lainnya. Setelah ini akan ada tindak lanjut intervensi ke 300 ibu hamil yang akan didampingi teman-teman bidan. Satu bidan mendampingi 1 ibu hamil,” ungkap Ibu Sutarti.

Selain melibatkan para bidan, edukasi pencegahan stunting juga dilakukan melalui platform digital dengan aplikasi Teman Bumil. Aplikasi ini dapat diakses oleh para ibu hamil di seluruh Indonesia.

Aplikasi ini membantu keluarga untuk menemukan informasi mulai dari masa prakonsepsi, menjalani proses kehamilan, melahirkan, menyusui, hingga memantau tumbuh-kembang anak pada 1.000 hari pertama kehidupan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan pemahaman terkait stunting melalui sosialisasi dan edukasi.

Dr. dr. Diah Rumekti Hadiati, M.Sc., Sp. OG., Subsp-K.Fm., memaparkan untuk mempersiapkan generasi emas di tahun 2045, maka para ibu perlu memperhatikan status nutrisinya. Hal ini karena saat hamil, janin sedang mengalami perttumbuhan yang pesat.

 “Intervensi di 1.000 hari pertama harus dilakukan di setiap tahap. Apabila seorang ibu tidak memperhatikan asupan gizi yang dikonsumsi akibatnya akan terjadi pada generasi selanjutnya,” katanya.

Dalam pemaparannya juga dijabarkan pada proses pembentukan organ vital, jantung dan kelamin pada saat trimester 1 maka diperlukan nutrisi asam folat, vitamin A, B1, B6, B12, dan vitamin E. Hal ini berbeda saat trimester 2 dimana perkembangan organ vital bayi membutuhkan nutrisi di antaranya asam folat, DHA, dan ARA. Sedangkan di trimester akhir dibutuhkan nutrisi seperti kalsium, iodium, dan zinc.

Presiden Direktur PT Dexa Medica V. Hery Sutanto menyampaikan Dexa Group menginisiasi program edukasi 1.000 bidan & intervensi stunting agar dapat mempercepat upaya penurunan prevalensi stunting di Indonesia.

"Kami juga berharap, melalui program ini para bidan yang telah diedukasi dapat berbagi ilmunya dengan sejawat bidan-bidan lainnya di seluruh Indonesia, sehingga dampaknya dapat meluas ke seluruh pelosok Nusantara,” ujar V. Hery.

Untuk mencegah stunting, Dexa Group melakukan inovasi di bidang farmasi melalui produk-produknya, salah satunya produk HerbaAsimor yang dikembangkan dari kekayaan alam Indonesia yang berperan membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro