Bisnis.com, JAKARTA - Financial planning atau perencanaan keuangan adalah strategi untuk mencapai tujuan hidup. Terlebih, bagi para anak muda milenial yang sudah memiliki penghasilan sendiri, maka financial planning jadi hal yang sangat penting.
Meski, masalah keuangan lebih sering dialami oleh orang dewasa atau orang tua, tapi untuk menghindari masalah tersebut, maka kemampuan dalam mengatur uang perlu diterapkan sejak dini.
Di tengah merebaknya budaya konsumerisme dan media sosial, generasi milenial dihadapkan oleh beberapa masalah, antara lain cicilan kredit kepemilika rumah (KPR), uang kartu kredit, tingginya biaya hidup, dan lainnya.
Melalui pengelolaan keuangan, seseorang bisa menghindari sifat boros supaya menjaga kondisi keuangan tetap stabil. Tak hanya itu, pengelolaan keuangan juga bisa memberikan ‘arti dan arah’ soal bagaimana dibalik keputusannya dalam membelanjakan uang, sebab dapat berdampak ke area lain dari keseluruhan situasi keuangan dirinya di masa mendatang bahkan untuk persiapan biaya berkeluarga kelak.
Lantas seperti apa tips financial planning yang bisa Anda terapkan sebagai anak muda? Simak ulasannya berikut ini.
1. Gunakan Metode 10-20-30-40
Bagi Anda yang merasa kesulitan untuk melakukan perencanaan keuangan, Anda dapat mencoba metode 10-2-0-30-40. Metode ini digunakan oleh Financial Planner Mimien Susanto. Sederhananya, metode 10-20-30-40 ini akan mengalokasikan pendapatan anda sebesar 50 persen untuk amal sosial, 20 persen untuk investasi dan tabungan, 30 persen cicilan hutang dan 40 persen untuk kebutuhan hidup.
Agar lebih optimal, Anda bisa membuat daftar pengeluaran setiap bulan sehingga tidak mengalami overspending.
Menurut Mimien, mengatur keuangan sejak dini sangat penting agar nanti ketika sudah memiliki penghasilan, seorang individu tidak kebingungan lagi. “Pemahaman keuangan sejak dini juga membuat anak muda bisa terlatih di masa depan sehingga tidak sukar untuk melakukannya ketika dewasa kelak,” jelasnya pada Kamis (15/9/202022) di acara Bisnis Goes to Campus 2022, Institut Teknologi Surabaya.
2. Bedakan Kebutuhan dan Keinginan
Berdasarkan hasil riset dilaporkan bahwa hanya 14,3 persen anak muda di Indonesia yang berusaha menggapai 'sehat' finansial. Kondisi ini menunjukkan perencanaan finansial anak muda di Indonesia masih kurang dan perlu melakukan perbaikan.
Mimien Susanto mengatakan, fenomena itu cukup sulit untuk dibendung. Terlebih lagi kebiasaan anak muda zaman sekarang yang inginnya serba dilayani karena dukungan teknologi. Menurut dia, gengsi menjadi prioritas utama anak muda zaman sekarang.
Dia mencontohkan anak muda yang cenderung membeli pakaian dengan brand mahal. Hal ini bertujuan agar mereka terlihat gengsi. Padahal biayanya juga pasti lebih banyak dibandingkan dengan manfaatnya.
Baca Juga FINANCIAL PLANNING: Keputusan Investasi |
---|
“Cara mudahnya mengidentifikasinya begini, kalau kebutuhan itu harus dibeli, tidak tergantikan, penting dan darurat. Sedangkan keinginan itu, tidak harus dibeli, tidak terlalu penting, butuh pertimbangan dan bisa digantikan,” ungkap Mimien.
3. Tentukan Tujuan Keuangan
Tujuan keuangan ini meliputi segala tujuan yang ada di hidup Anda. Baik untuk menikah, beli rumah, beli kendaraan pribadi, hingga goals jangka panjang seperti dana pensiun juga harus Anda tentukan dari masa muda. Untuk itu diperlukan tujuan keuangan yang jelas agar Anda bisa menerapkannya sesegera mungkin dan mengatur berapa target biaya yang Anda butuhkan dalam waktu tertentu.
4. Buat Strategi Menabung
Perencanaan keuangan yang baik akan membawa Anda kepada tujuan yang ingin diwujudkan. Dengan menabung atau investasi, Anda jadi punya dana untuk memenuhi kebutuhan masa depan nantinya. Misalnya, tujuan finansial Anda adalah membeli rumah dalam waktu lima tahun.
Penting untuk menempatkan uang dengan cara dipisah, untuk menghindari kesalahan pemakaian atau alokasi pengeluaran. Sebagian besar rekening tabungan dikaitkan dengan tingkat pertumbuhan yang sangat kecil yang akan terasa sangat cepat.
Sehingga, salah satu caranya adalah dengan menabung uang dalam berbagai investasi. ni disebut diversifikasi atau suatu tindakan untuk menyebarkan risiko keuangan Anda. Jika salah satu investasi Anda kehilangan nilai, Anda akan terlindungi karena Anda tidak menempatkan semua telur Anda dalam satu keranjang. Mulailah dengan mempelajari berbagai jenis strategi investasi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pilihan Anda, misalnya reksa dana, obligasi, saham, emas, atau aset kripto.
5. Miliki Dana Darurat
Terakhir, tips untuk manajemen keuangan adalah dengan memiliki beberapa dana tambahan untuk keadaan darurat merupakan komponen penting dari kesejahteraan finansial secara keseluruhan.
Ada kalanya kebutuhan mendadak harus dipenuhi sementara budget yang Anda miliki saat ini terbatas untuk kebutuhan lainnya. Misalnya, terjadi suatu bencana yang tidak dapat kamu prediksi sebelumnya. Maka, Anda bisa memanfaatkan dana darurat yang dimiliki sebagai recovery atas permasalahan yang Anda alami.
Cara mengumpulkan darurat, bisa dengan mempersiapkan 5% sampai 10% dari total pendapatan, membuka akun rekening baru yang dikhususkan untuk tabungan dana darurat dan mulailah secara perlahan asalkan rutin dan memiliki konsistensi.