Bisnis.com, JAKARTA - Vokalis Chris Martin dikabarkan mengalami infeksi paru dan menunda konsernya bersama Coldplay.
Dia dikabarkan mengalami infeksi paru yang cukup parah dan disarankan untuk beristirahat oleh dokter.
Infeksi paru-paru bukan penyakit yang langka di Indonesia. Sebab, salah satu infeksi paru, pneumonia merupakan penyakit yang cukup umum di negara dengan 270 juta penduduk ini.
Bahkan, penyakit ini merupakan penyakit nomor 2 yang mematikan bayi di bawah lima tahun, pada tahun 2020 lalu. Namun, pneumonia hanya satu dari jenis infeksi paru yang disebabkan oleh bakteri ataupun virus.
Mengutip laman Healthline, infeksi paru memang bisa disebabkan oleh virus, bakteri atau bahkan jamur. Ini terjadi ketika seseorang menghirup udara yang terinfeksi, tepatnya ada droplet di udara setelah seseorang batik atau bersin yang terhirup.
Jenis infeksi paru
Jenis infeksi paru ada beberapa jenis, seperti:
Ketika udara yang dihirup oleh hidung dibawa oleh tabung bronkial besar ke paru-paru dan sebaliknya, terinfeksi. Ini akan timbulkan bronkitis, infeksi yang disebabkan oleh virus. Namun, jika hal ini terjadi pada bayi, hal ini dinamakan bronkiolitis.
Umumnya bronkitis disebabkan oleh virus influenza atau virus pernapasan syncytial (RSV). Tetapi dalam kasus yang lebih sedikit, juga disebabkan oleh bakteri seperti Mycoplasma pneumoniae, Chlamydia pneumoniae serta Bordetella pertussis.
Meskipun disebut sebagai pembunuh bayi nomor 2 tahun 2016 hingga 2020, tetapi pneumonia disebut sebagai infeksi paru-paru ringan. Karena jika sudah berkembang menjadi lebih serius dan terjadi pada orang dengan daya tahan tubuh lemah, ini disebut penyakit paru obstruktif (PPOK).
Pneumonia umumnya disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae. Tetapi ada juga yang disebabkan oleh bakteri Haemophilus influenza dan Mycoplasma pneumoniae ataupun virus RSV.
Sangat jarang sekali, infeksi pari disebabkan oleh jamur seperti Pneumocystis jirovecii, Aspergillus ataupun Histoplasma caplastum.
Gejala infeksi paru
Gejala yang ditimbulkan akibat infeksi paru, cukup beragam. Karena hal ini bergantung pada beberapa faktor, seperti usia, kondisi kesehatan, ataupun penyebab infeksi tersebut, apakah virus, bakteri atau justru jamur.
Namun, gejala-gejala berikut ini merupakan gejala yang paling umum dialami orang dengan infeksi paru, seperti:
1. Batuk berlendir kental
Baik infeksi paru bronkitis ataupun pneumonia, pasien biasanya alami batuk dengan lendir kental. Meskipun demikian, batuk ini akan membaik dalam beberapa minggu, seiring dengan membaiknya gejala lain.
Warna lendir yang dihasilkan juga beragam, bisa jernih, putih, hijau ataupun abu-abu kekuningan. Selain itu, lendir yang dihasilkan juga bisa saja mengandung darah.
Batuk ini disebabkan oleh paru-paru yang dipenuhi oleh lendir. Sebenarnya batuk ini juga pertanda baik, sebab membantu membersihkan lendir yang dihasilkan oleh peradangan saluran pernapasan dan paru-paru.
2. Nyeri dada
Karena merupakan penyakit yang berkaitan dengan saluran pernapasan utama, sangat mungkin pasien infeksi paru alami nyeri di dada. Nyeri ini akan terasa lebih menusuk saat batuk ataupun mengambil napas dalam-dalam.
Bahkan, beberapa pasien mengaku, sakit dada akibat infeksi paru, tajamnya bisa dirasakan hingga punggung bagian tengah sampai punggung bagian atas.
3. Demam tinggi
Saat tubuh sedang melawan infeksi, biasanya akan timbul demam. Demam akibat infeksi paru biasanya suhu tubuh akan meningkat hingga 40,5 derajat celcius.
4. Sakit badan dan hidung meler
Otot dan tubuh yang sedang melawan infeksi juga akan timbulkan nyeri punggung. Hidung meler juga salah satu gejala infeksi paru seperti bronkitis.
5. Sesak napas dan mengi
Gejala umum yang menyerang pasien dengan infeksi paru, sesak napas. Hal ini karena di paru terdapat lendir yang mengurangi kinerja paru. Penyempitan saluran udara ini juga berakibat pada pernapasan yang mengeluarkan suara siuman atau mengi.
6. Kelelahan dan kebiruan kulit atau bibir
Kelelahan akan ditimbulkan setelah tubuh lelah melawan infeksi. Selain itu, pada pasien infeksi paru, kesulitan bernapas berakibat pada kurangnya pasokan oksigen yang kemudian sebabkan kebiruan pada kulit ataupun bibir.
7. Bibasilar crakcles
Ini merupakan suara berserak di dasar paru-paru yang bisa didengar oleh dokter dengan bantuan stetoskop.