Obat-obatan/boldsky.com
Health

Obat Diabetes Buatan Indonesia Diekspor ke Luar Negeri

Mia Chitra Dinisari
Kamis, 20 Oktober 2022 - 18:46
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Dexa Group melalui anak usaha, Ferron Par Pharmaceuticals, ekspor obat diabetes ke Eropa lewat kerja sama dengan perusahaan Allgen Pharmaceutical & Generic B.V asal Belanda dan Bioton S.A dari Polandia.

Produk yang diekspor ini adalah Glucient SR, obat anti-diabetes dengan teknologi lepas lambat atau sustained-release.

Berbeda dengan produk instant-release yang harus dikonsumsi hingga 3 kali sehari, produk berteknologi sustained-release ini dapat dikonsumsi cukup satu kali sehari bagi diabetesi.

Produk ini, sebelumnya pernah diekspor ke pasar Inggris.

“Kita berharap di Belanda, kita juga bisa berkembang, dimulai tahun depan sehingga bisa merambah ke negara-negara lain. Partner kita dari Allgen juga punya ambisi yang sama, juga ingin penetrasi ke negara-negara Eropa lain untuk produk kita ke Luxembourg, Belgia,” ujar Direktur Utama PT Ferron Par Pharmaceuticals, Benny Sutisna Suwarno.

Paul van Sprang Director di perusahaan Allgen Pharmaceutical & Generic B.V asal Belanda menjelaskan alasan perusahaannya memilih Ferron sebagai mitra. Menurut Paul, Ferron memiliki produk yang belum ada di pasar Belanda.

"Mayoritas produk Metformin di Belanda adalah instant-release, jadi kami memilih produk berbeda yang diproduksi oleh Ferron. Ferron adalah perusahaan terbaik yang mengembangkan produk ini, itulah mengapa kami memilih Ferron," ungkap Paul.

Pada hari yang sama, PT Ferron Par Pharmaceuticals juga menandatangani kerja sama dengan perusahaan asal Polandia, Bioton S.A perusahaan untuk Bioteknologi yang terkait dengan pengobatan Diabetes Melitus tipe II.

Penandatanganan ini menegaskan komitmen Dexa Group untuk menyediakan obat-obatan bermutu ke Polandia yang merupakan bagian dari wilayah Eropa Timur. Kerja sama antara Ferron dengan Bioton sudah diinisiasi sejak 2015 dan dilakukan ekspor perdana produk Avamina SR di tahun 2019.

“Setelah diterima dengan sangat baik oleh pasar Inggris, Ferron melihat peluang di Polandia. Berdasarkan data World Bank, prevalensi diabetes Polandia pada tahun 2011 di angka 9%, jauh di atas Inggris yang berada di angka 5,2%. Peluang ini dimanfaatkan oleh Ferron untuk masuk ke pasar Polandia melalui obat antidiabetes dengan merek dagang Avamina SR. Avamina SR merupakan produk metformin asal Indonesia yang pertama kali masuk ke pasar Polandia,” papar Commercial Director PT Ferron Par
Pharmaceuticals, Johannes Suthya.

Polandia menerapkan regulasi yang ketat bagi produk farmasi. Ada persyaratan, pengawasan, serta standarisasi tinggi yang harus dipenuhi. Polandia menerapkan sistem registrasi “national procedure”, sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mendaftarkan sebuah produk. Polandia juga terhubung dengan sistem registrasi Uni Eropa untuk saling crosscheck produk yang sedang didaftarkan tersebut.

"Kita ekspor ke benua Asia, Eropa, Afrika dan Amerika. Sekitar 13 persen yang telah diekspor," ungkap Gracianti saat berdialog dengan Presiden Jokowi yang mengunjungi Booth Dexa Group.

Gracianti kemudian menjelaskan bahwa produk-produk Dexa Group yang telah diekspor merupakan karya saintis Indonesia. Bahan alam yang digunakan pun berasal dari kekayaan alam Indonesia. Ibu Gracianti juga memaparkan bahwa produk-produk yang diekspor memenuhi TKDN di atas 75 persen.

"Kita memiliki Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences, ini Rumah Riset untuk lebih dari 200 anak bangsa untuk riset bahan alam asli Indonesia," papar Gracianti.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro