Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Kemenkes dr Syahril mengungkapkan jika obat penawar atau antidotum gagal ginjal yang didatangkan dari luar negeri, efektif untuk pasien di Indonesia.
Dia mengungkapkan 10 dari 11 pasien gagal ginjal akut yang dirawat di RSCM Jakarta, mengalami perbaikan setelah diberikan antidotum bernama Femipizole injeksion.
"Pasien yang diberikan obat ini mengalami perbaikan secara klinis tidak ada perburukan kondisi, anak bisa mengeluarkan urine. kadar etilen glikol sudah tidak terdeteksi sangat berbahaya," paparnya dalam konferensi pers virtual.
dr Syahril menjelaskan alasan dipilihnya obat tersebut yakni obat antidotum itu sudah direkomendasikan oleh WHO karena memiliki efektivitas di atas 90 persen.
Selain itu, katanya, obat itu ready di pakai di pasaran.
Untuk dosisnya sendiri, katanya, diberikan 5 kali dalam bentuk suntikan. Dan tidak digunakan terus menerus, terutama ketika pasien sudah mengalami perbaikan klinis.
Adapun kategori pasien yang diberikan obat tersebut adalah yang sudah menunjukkan gangguan ginjal karena toksikasi, contoh pengurangan buang air kecil dan volume buang air kecil yang berkurang.
Selain itu, jika dari hasil lab menunjukkan kreatininnya meningkat.
