Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Kemenkes: Gagal Ginjal Akut di Indonesia Bukan Kasus Baru, Ada Setiap Tahun

Juru bicara kementerian kesehatan menyatakan jika kasus gagal ginjal akut bukanlah hal baru, dan selalu ada setiap tahun meski angkanya rendah.
Widya Islamiati
Widya Islamiati - Bisnis.com 25 Oktober 2022  |  20:40 WIB
Kemenkes: Gagal Ginjal Akut di Indonesia Bukan Kasus Baru, Ada Setiap Tahun
Ilustrasi ginjal

Bisnis.com, JAKARTA - Kasus gagal ginjal akut progresif atipikal pada anak di Indonesia pada Selasa (25/10/2022) naik menjadi 251 dengan persentase kematian sebesar 56 persen atau sebanyak 143 kasus. 

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril menjelaskan bahwa kasus gagal ginjal akut bukanlah kasus baru, bahkan kasus ini ada setiap tahunnya. Namun bedanya dengan tahun ini adalah adanya lonjakan kasus.

"Kasus GGA terjadi setiap tahunnya. Namun demikian, jumlahnya kecil hanya 1-2 kasus setiap bulan. Kasus GGA baru menjadi perhatian pemerintah setelah terjadi lonjakan pada bulan Agustus dengan jumlah kasus lebih dari 35 kasus," papar dr. Syahril melalui konferensi pers secara virtual pada Selasa (25/10/2022).

dr. Syahril juga menyebut kasus gagal ginjal akut ini juga hampir sama dengan kasus hepatitis akut, karena kasusnya melonjak secara tiba-tiba. Walaupun sebenarnya setiap tahun kasus hepatitis akut juga ada.

Mengutip laman Sehat Negeriku Kemenkes, Pemerintah menduga lonjakan kali ini, diakibatkan oleh adanya cemaran senyawa kimia pada obat tertentu yang saat ini sebagian sudah teridentifikasi.

Lebih lanjut, dr. Syahril menjelaskan bahwa Kemenkes telah melakukan penelitian dan penyelidikan epidemiologi untuk mencari penyebab gangguan ginjal akut progresif atipikal ini. 

"Kementerian Kesehatan bersama IDAI dan profesi yang terkait telah menjurus kepada salah satu penyebab yaitu adanya keracunan atau intoksikasi obat," kata dr. Syahril.

Meskipun hingga saat ini belum ada pernyataan resmi mengenai temuan penyebab penyakit yang sudah menyerang 251 anak di Indonesia ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

ginjal gagal ginjal penyakit ginjal kebiasaan merusak ginjal
Editor : Mia Chitra Dinisari

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top