Kenali gejala dan penyebab OCD/Freepik
Health

Ini Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasi OCD

Ileny Rizky
Senin, 19 Desember 2022 - 14:10
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Gangguan kesehatan mental yang tengah booming di kalangan masyarakat belakangan ini adalah Obsessive Compulsive Disorder (OCD). Pahami gejala perilaku kompulsif dan cara mengatasi OCD.

Penderita OCD akan merasakan sensasi yang tidak diinginkan secara berulang (obsesi) dan dorongan untuk melakukan sesuatu secara berulang-ulang (kompulsi). Gangguan obsesif kompulsif ditandai dengan pikiran, gambar, atau impuls yang berulang.

OCD memicu kecemasan dan memaksa orang tersebut untuk melakukan tindakan yang berulang untuk menenangkan diri. Terkadang obsesi juga salah disebut mania atau fiksasi. 

Dilansir dari Emergency Live.com,  Senin (19/12/2022), setidaknya 80 persen pasien OCD memiliki obsesi dan kompulsi, sementara kurang dari 20 persen hanya memiliki obsesi atau hanya kompulsi.

Penyebaran OCD atau gangguan obsesif-kompulsif ini dapat menyerang siapapun, apa pun jenis kelamin dan berapapun usianya. Namun, umumnya dimulai pada masa kanak-kanak, remaja atau dewasa awal. 

Dalam banyak kasus, gejala pertama muncul di usia sebelum 25 tahun. Kemudian jika OCD tidak diobati atau dibiarkan begitu saja, maka penyakit ini akan menjadi kronis dan memburuk seiring berjalannya waktu.

Kebiasaan kompulsif yang ditimbulkan seperti kebiasaan mencuci tangan sebanyak tujuh kali setelah menyentuh sesuatu yang dirasa tidak bersih atau kotor.  Kebiasaan ini seringkali dilakukan secara tidak sadar, namun penderita melakukannya secara berulang seolah merasa tidak mampu untuk berhenti.

Penyebab OCD

1. Keturunan

Mereka yang memiliki keluarga dengan riwayat OCD lebih berisiko terkena masalah gangguan kesehatan mental ini. 

2. Perbedaan pada otak 

Pada umumnya, penderita OCD ditandai dengan adanya area aktivitas tinggi yang tidak biasa pada otak. Selain itu, terdapat pula tingkat rendah bahan kimia yang disebut serotonin

3. Trauma masa lalu

OCD juga dapat disebabkan oleh rasa trauma yang diakibatkan oleh kejadian buruk yang pernah dialami oleh si penderita.

4. Kepribadian 

Orang yang memiliki kepribadian rapi, teliti, dan memiliki standar pribadi yang tinggi lebih berisiko mengalami OCD. Sebab, mereka merupakan orang yang selalu merasa cemas yang tinggi.

Jenis dan Gejala OCD

Orang-orang yang menderita gangguan obsesif dapat memiliki gejala berikut:

1. Cemas akan kebersihan

Rasa cemas akan kotoran, kuman dan zat menjijikkan lainnya. Akibatnya penderita akan sering memeriksa kebersihan lingkungan sekitarnya.

2. Ketakutan Berlebih

Penderita secara tidak sadar mengalami ketakutan berlebih yang menyebabkan kerugian bagi diri mereka sendiri atau orang lain.

3. Bertindak Agresif

Penderita OCD seringkali kehilangan kendali dan menjadi agresif hingga melakukan tindakan yang dapat merusak diri sendiri.

4. Keraguan dan Pikiran Buruk

Mereka akan memiliki keraguan secara terus-menerus mengenai perasaan mereka terhadap pasangannya atau tentang orientasi seksual mereka, meskipun mereka biasanya menyadari bahwa hal ini tidak dibenarkan.

5. Tindakan Keteraturan

Penderita menjadi merasa perlu untuk melakukan tindakan dan mengatur objek selalu di tempat dan dengan cara yang benar.

Cara Mengatasi OCD

1. Kenali penyebab OCD

Hal pertama yang harus dilakukan untuk mengatasi OCD adalah dengan mengenali terlebih dahulu penyebab dari gangguan mental ini. Dengan begitu Anda dapat mengetahui apa yang harus dihindari ketika gejala OCD kambuh.

2. Coba hadapi rasa takut

Setelah mengetahui penyebab kecemasan, dan sifat kompulsif yang sering dilakukan, cobalah untuk mulai menghadapi rasa takut yang mengganggu pikiran Anda.  Misalnya lawan kondisi kompulsif yang memungkinkan Anda selalu mencuci tangan berlebihan.

3. Kendalikan stres

Upaya yang perlu dilakukan selanjutnya adalah dengan mengendalikan stres. Sebab, stres dan kepanikan berlebih dapat membuat penderita OCD menjadi lebih agresif hingga melakukan tindakan yang membahayakan diri maupun orang di sekitarnya.

4. Pergi ke psikiater

Hal terakhir yang perlu dilakukan jika terus mengalami kesulitan dengan OCD, buatlah janji dengan seorang psikiater atau psikolog untuk menemukan strategi yang tepat untuk mengatasi situasi spesifik OCD.

Penulis : Ileny Rizky
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro