Ilustrasi Amoeba/freepik
Health

Ini Cara Amoeba Pemakan Otak Bunuh Warga Korsel, Waspadai Gejalanya

Restu Wahyuning Asih
Kamis, 29 Desember 2022 - 13:11
Bagikan

Bisnis.com, SOLO - Korea Selatan melaporkan kasus pertama kematian akibat Amoeba Pemakan Otak atau Naegleria Fowleri pada Senin (26/12/2022).

Meski bukan yang pertama di dunia, namun kasus ini tetap menggemparkan masyarakat luas karena sangat jarang terjadi.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (Korea Disease Control and Prevention Agency/KDCA) mengatakan bahwa seorang pasien laki-laki berusia 50 tahun dinyatakan meninggal dunia tak lama setelah melakukan perjalanan dari Thailand.

Setelah menjalani 11 hari perawatan di rumah sakit, pasien tersebut akhirnya meninggal dunia.

KDCA menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan tes genetik pada tiga patogen penyebab Naegleria fowleri untuk memastikan penyebabnya. Hasil tes menunjukkan gen dalam tubuh pria tersebut 99,6 mirip dengan yang ditemukan pada pasien meningitis yang dilaporkan di luar negeri.

"Gejala awal sakit kepala, demam, mual atau muntah, dan gejala selanjutnya timbul sakit kepala parah, demam, muntah, dan leher kaku," tulis KDCA.

Bagaimana Amoeba ini menyebabkan kematian?

Naegleria Fowleri merupakan amoeba yang biasanya hidup di air tawar yang hangat yakni seperti danau, sungai, tanah, dan mata air panas.

Sejauh ini, hanya satu spesies Naegleria yang dapat menginfeksi manusia, yakni Naegleria fowleri. Amoeba ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui hidung dan kemudian hidup di otak.

Meski tidak menularkan dari manusia ke manusia, namun KDCA meminta warganya menghindari berenang di tempat terbuka.

Setelah berada di dalam tubuh manusia, amoeba akan menghancurkan jaringan otak, serta menyebabkan infeksi yang disebut meningoensefalitis amebik primer (PAM).

Gejala seseorang terkena penyakit ini mirip seperti meningitis bakterial. Yakni akan timbul sakit kepala, demam, mual, dan muntah. Keadaan akan lebih parah saat penderita mengalami leher kaku, kebingungan, kejang, hingga koma.

Kasus di dunia

Kematian akibat amoeba pemakan otak ini pertama kali ditemukan di Amerika Serikat pada 1937.

Mengutip sumber dari CDC, pada bulan musim panas, mulai dari Juli – September, amoeba berkembang biak di perairan air tawar di Amerika Serikat.

Organisme ini tumbuh sumbur di air hangat dan panas dengan suhu tinggi hingga 46 derajat Celsius. Namun, terkadang mereka masih tetap hidup di suhu yang lebih hangat.

Setidaknya hingga 2018, kasus ini mencapai total 381 kasus di seluruh dunia, terutama dari Amerika Serikat, India dan Thailand.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro