Bisnis.com, SOLO - Kematian seorang warga Korea Selatan yang diakibatkan oleh Naegleria Fowleri atau Amoeba Pemakan Otak menggemparkan dunia.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (Korea Disease Control and Prevention Agency/KDCA) mengatakan bahwa seorang pasien laki-laki berusia 50 tahun dinyatakan meninggal dunia akibat Amoeba Pemakan Otak.
Hal ini dikonfirmasi setelah dilakukan tes genetik pada tiga patogen penyebab Naegleria fowleri untuk memastikan penyebabnya.
Hasil tes pun menunjukkan gen dalam tubuh pria tersebut 99,6 mirip dengan yang ditemukan pada pasien meningitis yang dilaporkan di luar negeri.
Meski bukan kasus kematian pertama di dunia, Amoeba Pemakan Otak cukup membuat gempar lantaran hal ini langka terjadi.
Untuk diketahui. Naegleria Fowleri merupakan amoeba yang biasanya hidup di air tawar yang hangat yakni seperti danau, sungai, tanah, dan mata air panas.
Sejauh ini, hanya satu spesies Naegleria yang dapat menginfeksi manusia, yakni Naegleria fowleri. Amoeba ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui hidung dan kemudian hidup di otak.
Meski tidak menularkan dari manusia ke manusia, namun KDCA meminta warganya menghindari berenang di tempat terbuka.
Setelah berada di dalam tubuh manusia, amoeba akan menghancurkan jaringan otak, serta menyebabkan infeksi yang disebut meningoensefalitis amebik primer (PAM).
Gejala seseorang terkena penyakit ini mirip seperti meningitis bakterial. Yakni akan timbul sakit kepala, demam, mual, dan muntah.
Keadaan akan lebih parah saat penderita mengalami leher kaku, kebingungan, kejang, hingga koma.