Ilustrasi perawat memeriksa gula darah pada anak yang memiliki penyakit diabetes/Freepik
Health

Waspada! Anak Usia 10 hingga 14 Tahun Rawan Kena Diabetes Tipe 2

Arlina Laras
Kamis, 9 Februari 2023 - 12:20
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Para orang tua diingatkan untuk bisa lebih waspada soal konsumsi makanan cepat saji atau junk food untuk sang Anak guna mencegah risiko terkena diabetes tipe-2. 

Pasalnya, jika faktor penyebab utama diabetes melitus tipe-1 adalah faktor genetik dan autoimun. Sementara pada diabetes melitus tipe-2 biasanya disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat dan kegemukan.

Project Leader Changing Diabetes in Children (CDiC) Indonesia IDAI & Executive Director of International Pediatric Association (IPA) atau Asosiasi Dokter Anak Sedunia Aman Bhakti Pulungan mengatakan bahwa kasus diabetes pada anak terus meningkat setiap tahunnya. 

“Penyakit diabetes masih kerap dianggap lebih rentan pada orang dewasa. Padahal, kasus kencing manis semakin umum di kalangan anak-anak,” ungkapnya dalam Media Briefing Diabetes pada Anak, Rabu (8/2/2023). 

Berdasarkan data global yang dirinya himpun, usia sebaran kasus diabetes pada anak yang paling tinggi berada di usia 10 sampai 14 tahun. 

"Salah satu pemicu faktor risiko kejadian diabetes tipe-2 pada anak adalah gaya hidup, seperti konsumsi junk food. Apalagi saat pandemi, ruang gerak anak terbatas sehingga anak kurang bergerak bahkan sampai tidak olahraga,” ungkapnya. 

Aman memaparkan beberapa dampak makanan cepat saji terhadap kejadian diabetes mellitus, yaitu efek cepat pada kadar gula darah. 

“Makanan olahan tinggi kalori dan rendah vitamin, mineral dan serat cepat rusak di dalam tubuh. Kelebihan berat badan menjadi faktor risiko utama menyumbang diabetes tipe 2, termasuk pemicu kadar trigliserida yang mengandung lemak trans dan jenuh tinggi," ujarnya. 

Waspadai Berat Badan Bayi

Aman juga meminta agar para orang tua mewaspadai diabetes pada bayi. Jika berat badan bayi lahir di atas 4 kg dan di bawah 2,5 kg, risiko diabetes juga tinggi. Dengan begitu, dia meminta agar orang tua menjaga berat badan anak agar di titik .

Dirinya mengingatkan kesadaran dini untuk memeriksakan sejak awal sebelum terjadi diabates pada anak menjadi sangat penting.

"Ikuti saja langkah-langkah tersebut, jangan tunggu sakit dulu, jadi tolong sediakan lingkungan dan makanan sehat buat anak lihat kandungan gula jangan melebihi anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)," katanya. 

Dia mejelaskan, jika anak memiliki berat badan berlebih, maka upayakan untuk menguranginya sekitar 5 sampai 10 persen untuk mengurangi risiko. 

Diet kalori dan rendah lemak sangat dianjurkan sebagai cara terbaik menurunkan berat badan dan mencegah diabetes mellitus tipe-2.

“Perbanyak makan buah dan sayur. Anak rejama juga harus kurangi minuman kopi, seperti latte, cappuccino, bahkan jus buah pun harus hati-hati, karena itu juga berpotensi mengandung kadar gula beelebih. Selain itu berolahraga juga bisa menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan kadar insulin,” jelasnya. 

Penulis : Arlina Laras
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro