Bisnis.com, SOLO - Menurut penelitian, masuk sekolah terlalu pagi ternyata berbahaya buat kesehatan mental anak.
Belakangan viral siswa sekolah di sejumlah SMA di NTT masuk sekolah jam 5 pagi bahkan saat kondisi langit masih sangat gelap.
Pihak sekolah mengatakan jika kebijakan ini diterapkan sesuai instruksi dari Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.
Dalam video yang beredar, Gubernur Kupang tersebut meminta pihak sekolah SMA dan SMK di Kota Kupang untuk memulai pelajaran pada pukul 05.00 WITA.
Saat ini, DPR bahkan mengkritik kebijakan yang diperintahkan oleh Gubernur NTT tersebut.
"Kebijakan ini tidak alasan yang jelas dan kuat untuk mengubah jam belajar siswa SMA/SMK menjadi jam 5 pagi," ujar Anggota Komisi X DPR Andreas Hugo Pareira.
Sementara itu menurut penelitian, ternyata masuk sekolah terlalu pagi juga berbahaya buat kesehatan.
Penelitian masuk sekolah terlalu pagi
Dilansir dari Choc.org, sebuah laporan baru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menjelaskan jika masuk sekolah pagi bisa menyebabkan gangguan kesehatan dan mental anak.
Padahal, beberapa wilayah yang dilibatkan dalam penelitian tersebut menetapkan waktu masuk sekolah pada jam 8:03 pagi alias bukan jam 05.00 pagi seperti di NTT.
Judith Owens, direktur pusat gangguan tidur anak di Rumah Sakit Anak Boston, mengatakan bahwa masa-masa SMA merupakan masa perubahan biologis manusia dan itu akan memengaruhi waktu tidur mereka.
Oleh sebab itu, kebijakan masuk sekolah terlalu pagi akan menyebabkan beberapa masalah dengan perkembangan mental dan psikis para remeja ini.
“Ketika anak-anak memasuki masa remaja, mereka memiliki perubahan yang normal dan alami dalam jadwal tidur-bangun mereka, sehingga mereka tidak dapat tertidur sedini mungkin seperti di sekolah dasar,” katanya.
Remaja biasanya tidak bisa tidur sampai jam 11 malam dan membutuhkan 8,5 hingga 9,5 jam istirahat.
Mengacu pada alasan tersebut, secara alami remaja diprogram untuk bangun sekitar jam 8 pagi, waktu di mana banyak dari mereka sudah berada di sekolah.
Kondisi ini disebut akan ,engganggu ritme sirkadian ini dengan waktu mulai sekolah lebih awal dapat menyebabkan kurang tidur kronis, yang mengarah pada peningkatan risiko obesitas, depresi, prestasi akademik yang buruk, penyalahgunaan zat, dan kecelakaan mengemudi.