Dosen Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang, Ns. Zaqqi Ubaidillah./ Dok. Istimewa
Health

Indonesia Bisa Tembus 6 Besar Penderita Diabetes Terbanyak Dunia

Choirul Anam
Kamis, 6 April 2023 - 03:00
Bagikan

Bisnis.com, MALANG — Indonesia diprediksi masuk peringkat 6 besar penderita diabetes terbanyak di dunia pada 2030 karena pola hidup dan makan masyarakat yang tidak sehat.

Dosen Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang, Ns. Zaqqi Ubaidillah, mengatakan penelitian dari dari International Diabetes Federation, diprediksi pada 2030 Indonesia akan menjadi peringkat 6 negara dengan penderita diabetes terbanyak.

“Makanan dan minuman manis yang rutin dikonsumsi dalam jangka panjang bisa memicu obesitas,” katanya, Rabu (5/4/2023).

Dampak berikutnya,  berujung pada penyakit diabetes, penyakit kronis serius yang terjadi karena pankreas tidak dapat menghasilkan atau menggunakan hormon insulin secara efisien. Padahal hormon sangat penting karena berfungsi mengatur kadar gula darah dalam tubuh.

Peluang menderita diabetes meningkat, kata dia,  karena minuman berglukosa tinggi meningkatkan radikal bebas dalam tubuh. Selain itu juga menyebabkan toxic glukosa yang dapat merusak sel beta pankreas. Sel ini memiliki tugas penting untuk mengeluarkan insulin.

"Selain diabet, makanan atau minuman yang tinggi gula juga dapat merusak endotel pembuluh darah yang dapat mengakibatkan aterosklerosis atau penyumbatan pembuluh darah," kata Zaqqi yang juga perawat spesialis medikal bedah UMM itu.

Menurut dia,  sapaan akrabnya menjelaskan bahwa potensi penyakit diabetes  semakin meningkat. Kebiasaan jajan minuman kekinian tersebut kian tak sehat apabila ditunjang pola makan tinggi kalori.

Di antaranya nasi goreng, mi goreng, nasi uduk, nasi padang, makanan cepat saji, dan makanan berpengawet lainnya. Pun dengan kebiasaan menambah rasa dan toping pada makanan dan minuman.

“Tak cuma kopi dan boba, aneka minuman kemasan, termasuk jus dan minuman berkarbonasi lainnya juga mengandung kadar gula yang cukup tinggi. Bahkan melebihi dari kebutuhan harian maksimal orang dewasa,” ujarnya.

Meski demikian, kata dia, hal itu  tak berarti masyarakat tidak diperbolehkan mengonsumsi makanan atau minuman favorit. Selama tidak rutin dan bisa membatasi, mencoba dan mencicipi makanan kekinian diperbolehkan asal sesuai takaran.

Dia juga mengajak masyarakat untuk memahami kandungan yang ada di dalam berbagai makanan. Salah satu caranya dengan membaca kandungan nilai gizi yang tertera di kemasan.

Dengan begitu, mereka bisa mengatur makanan apa saja yang bisa dimakan secara rutin dan makanan mana saja yang harus dibatasi.

“Sebaiknya masyarakat memperbanyak konsumsi sayur dan buah. Pun dengan minuman yang mengandung 0 kalori seperti air putih, kopi, serta teh tanpa gula,” ucapnya.

Penulis : Choirul Anam
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro