Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah penyakit patut diwaspadai jika daerah kediaman Anda dilanda cuaca panas ekstrem.
Saat ini, sejumlah negara di kawasan Asia, termasuk Indonesia sedang mengalami heatwave atau gelombang panas yang menyebabkan suhu panas ekstrem di beberapa kota.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menjelaskan beberapa faktor tersebu yang membuat suhu panas ekstrem ini bisa terjadi, lantaran dinamika atmosfer yang tidak biasa dan gerakan semu Matahari di kawasan Asia.
Selain itu, tren pemanasan global dan perubahan iklim juga turut menyebabkan cuaca menjadi lebih panas dari biasanya.
Menurut laporan The Straits Times pada Minggu (23/4/2023), seorang ahli meteorologi bernama Jason Nicholls dari AccuWeather menjelaskan pemanasan ini disebabkan oleh aktivitas manusia hingga membuat gelombang panas bertahan lebih lama dan lebih intens.
Ketika suhu panas ekstrem terjadi, ada beberapa jenis penyakit yang perlu diwaspadai, di antaranya:
1. Heat exhaustion atau kelelahan panas
Ini adalah kondisi medis yang terjadi ketika tubuh kekurangan cairan dan terlalu lama terpapar panas. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti pusing, mual, dan lelah. Jika tidak segera ditangani, heat exhaustion bisa berubah menjadi heatstroke yang lebih serius.
2. Heatstroke atau kelumpuhan panas
Melansir dari Centers for Disease Control and Prevention, kondisi medis ini terjadi ketika tubuh kekurangan cairan dan tidak bisa lagi menurunkan suhu tubuh. kondisi ini terjadi ketika suhu tubuh meningkat di atas 40 derajat Celsius dan tidak mampu mendinginkannya.
Gejala termasuk kulit merah dan kering, pusing, kejang, dan hilangnya kesadaran. Heatstroke dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ dalam dan bahkan kematian jika tidak segera ditangani.
3. Dehidrasi
Saat suhu panas ekstrem, tubuh kehilangan lebih banyak cairan melalui keringat. Jika tidak minum cukup air, dapat menyebabkan dehidrasi yang dapat memicu masalah kesehatan yang lebih serius.
Gejala termasuk mulut kering, pusing, lelah, dan urin berwarna gelap. Jika tidak segera ditangani, dehidrasi dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti gagal ginjal dan stroke.
Bahkan kondisi ini dapat memperburuk gejala penyakit diabetes, penyakit jantung, dan penyakit paru-paru, karena tubuh membutuhkan cairan dan elektrolit yang cukup untuk menjaga fungsi organ-organ tubuh yang sehat.
4. Heat cramps atau kram panas
Heat cramps dialami ketika seseorang mengalami ketegangan atau kontraksi otot yang terjadi saat suhu tubuh naik. Kram panas biasanya terjadi pada orang yang beraktivitas fisik di bawah sinar matahari terik.
Kondisi ini terjadi ketika tubuh kehilangan garam dan mineral esensial melalui keringat. Ini dapat menyebabkan kram otot dan rasa sakit pada perut, kaki, atau lengan.
Kulit terbakar matahari: Paparan sinar UV yang berlebihan dapat menyebabkan kulit terbakar matahari yang menyakitkan dan dapat meningkatkan risiko kanker kulit di masa depan.
5. Ruam panas
Ketika kulit terasa gatal dan berwarna merah di daerah yang lembab dan tertutup, seperti di bawah lengan, di antara jari, atau di bawah pakaian yang ketat.
6. Serangan asma
Orang dengan asma mungkin mengalami serangan yang lebih sering selama cuaca panas karena udara yang kering dan polusi udara dapat memicu serangan.
7. Penyakit jantung
Pada cuaca panas ekstrem, jantung harus bekerja lebih keras untuk mendinginkan tubuh. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan detak jantung dan tekanan darah yang dapat memicu serangan jantung atau angina pada orang yang memiliki riwayat penyakit jantung.
8. Penyakit paru-paru
Orang yang menderita penyakit paru-paru seperti asma, emfisema, atau bronkitis, dapat mengalami gejala yang lebih buruk saat cuaca panas ekstrem. Hal ini disebabkan oleh udara yang lebih kering dan polusi udara yang lebih tinggi selama periode cuaca panas ekstrem.