Bisnis.com, JAKARTA - Mantan kader Partai Gerindra M. Taufik meninggal dunia pada Rabu (3/5/2023). M Taufik meninggal dunia karena mengalami kanker paru.
Merujuk pada kasus tersebut, terdapat gejala dan upaya pencegahan yang perlu diperhatikan untuk menghindari penyakit paru. Kanker paru disebabkan oleh sel-sel berbahaya dalam paru-paru yang tumbuh tanpa terkendali.
Melansir dari Heatline, adapun gejala awal dan akhir yang dialami oleh penderita kanker paru-paru. Tahap awal pada kanker paru tidak selalu menimbulkan gejala. Adapun gejala awal ditandai dengan sesak napas, serta nyeri punggung yang dapat terjadi ketika tumor menyebar ke sumsum tulang belakang dan tulang rusuk.
Adapun tanda-tanda lainnya, meliputi;
- batuk yang menetap atau memburuk
- batuk berdahak atau darah
- nyeri dada yang memburuk saat Anda bernapas dalam-dalam, tertawa, atau batuk
- suara serak
- mengi
- kelemahan dan kelelahan
- kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan
- infeksi saluran pernapasan berulang seperti pneumonia atau bronkitis
Sementara itu, untuk penderita kanker paru stadium akhir tidak semuanya akan mengalami gejala. Gejala tambahan kanker paru bergantung pada tempat terbentuknya tumor baru.
Gejala tahap akhir antara lain nyeri tulang terutama di punggung, tulang rusuk, atau pinggul, sakit kepala, pusing, masalah keseimbangan, mati rasa pada lengan atau tungkai, kulit dan mata menguning, kurangnya keringat di satu sisi wajah, nyeri bahu, dan pembengkakan pada wajah dan tubuh bagian atas.
Selain itu, terkadang tumor kanker paru dapat melepaskan zat yang mirip dengan hormon. Hal ini menyebabkan terjadinya berbagai macam gejala yang dikenal sebagai sindrom paraneoplastik yang meliputi:
- kelemahan otot
- mual dan muntah
- tekanan darah tinggi
- gula darah tinggi
- kebingungan
- kejang
Namun, bagi Anda yang saat ini masih dalam kondisi tubuh yang sehat, Anda dapat melakukan upaya pencegahan kanker paru.
Melansir dari Healthline, berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker paru-paru:
1. Berhenti merokok
Berhenti merokok adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah kanker paru-paru. Sebuah penelitian menemukan bahwa dengan berhenti merokok dapat menurunkan risiko kanker paru-paru 30 hingga 50 persen setelah 10 tahun dibandingkan dengan orang yang tidak berhenti merokok.
2. Ketahui riwayat keluarga Anda
Sebagai upaya preventif, Anda perlu mengetahui sekiranya anggota keluarga yang pernah menderita kanker paru. Faktor genetik dan lingkungan sekitar Anda berpengaruh pada peningkatan risiko tersebut. Anda dapat berisiko dua kali lipat lebih besar terkena kanker paru dibandingkan orang yang tidak memiliki riwayat keluarga dengan penyakit kanker paru.
3. Hindari paparan zat berbahaya
Paparan terhadap bahan kimia tertentu dapat meningkatkan risiko kanker paru. Bahan-bahan tersebut meliputi asbes, arsenik, nikel, jelaga, kadmium, silika, dan knalpot diesel. Jika Anda menemukan zat tersebut di lingkungan kerja, cobalah mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri Anda dengan mengenakan alat pelindung dan membatasi paparan.
4. Berolahraga secara rutin
Studi menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat mengurangi risiko kanker paru sebanyak 20 hingga 30 persen untuk wanita dan 20 hingga 50 persen untuk pria. Dengan melakukan olahraga rutin dan penuh komitmen yang tinggi dapat menurunkan risiko terjadinya kanker paru-paru.
5. Makan makanan yang sehat
Pola makan yang benar akan berpengaruh bagi pencegahan kanker paru. Sebuah penelitian menemukan bahwa makanan seperti kubis Brussel, kubis, kembang kol, brokoli, kunyit, dan teh hijau dapat membantu mencegah kanker paru-paru.
6. Bicaralah dengan dokter Anda mengenai skrining
Anda dapat melakukan skrining paru secara teratur jika Anda memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker paru karena riwayat merokok dan usia Anda. Skrining dapat membantu mendeteksi kanker paru secara dini sehingga lebih mudah untuk diobati. Namun, tentunya untuk melakukan skrining juga perlu dibicarakan oleh dokter secara lebih lanjut.