Bisnis.com, DENPASAR - Otoritas Bandara Internasional Ngurah Rai angkat suara soal pemuda bergurau membawa bom yang mengakibatkan pesawat Super Air Jet IU-787 menunda penerbangan dari Denpasar ke Kualanamu Medan. C
Co General Manager Bandara Ngurah Rai, Ruly Artha menjelaskan sedianya pesawat akan berangkat pada pukul 06.05 WITA ke Kualanamu, namun karena gurauan soal bom dari salah satu penumpang membuat kepanikan di pesawat.
Otoritas Bandara telah mengambil tindakan dengan mengamankan dan memeriksa penumpang yang bercanda soal bom tersebut. Penumpang tersebut diserahkan kepada Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) yang memiliki otoritas dalam menangani kasus penerbangan sipil.
Ruly mengatakan pengelola bandara dan tim Aviation Security bandara sangat serius untuk menangani terhadap gangguan bom yang disampaikan calon penumpang.
"Adapun yang kami lakukan memeriksa penumpang tersebut, setelah kami melakukan interogasi penumpang tersebut harus kami serahkan ke pihak otoritas PPNS bandara, dimana dalam pelaksanaannya PPNS yang harus mencari informasi detail kepada penumpang tersebut," jelas Ruly pada Kamis malam (15/6/2023).
Selain memeriksa penumpang, bagasi penumpang tersebut juga diperiksa ulang atau rescreening untuk memastikan tidak adanya bom. Setelah dipastikan clear, pukul 07.49 wita Super Air Jet IU-878 berangkat ke Kualanamu. Namun penumpang yang bergurau tersebut ditahan oleh pihak bandara karena menjalani pemeriksaan di PPNS.
Ruly menghimbau masyarakat tidak bergurau soal bom dimanapun berada, khususnya saat di Bandara, karena sangat berbahaya dan ada ancaman pidana sesuai dengan UU Nomor 1 Tahun 2009 tepatnya di pasal 437, dimana pelaku bisa diancam penjara hingga satu tahun.