Bisnis.com, JAKARTA – Virus mematikan yang dikenal sebagai Crimean-Congo hemorrhagic fever (CCHF) yang dikhawatirkan akan menjadi ancaman terbesar bagi manusia telah merajalela di seluruh Eropa, Afrika, dan Timur Tengah.
Dilansir dari Forbes, Kamis (13/07/23), CCHF adalah demam yang berpotensi mematikan yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini termasuk dalam daftar patogen prioritas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dapat menyebabkan wabah dan pandemi yang luas.
The Mirror melaporkan bahwa CCHF merebak di Irak dan Namibia dan ada juga kasus di Spanyol, dengan kematian yang tercatat di Pakistan.
Bagaimana CCHF menyebar?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa penyakit ini disebabkan oleh Nairovirus yang menyebar melalui kutu.
CCHF ditularkan ke manusia melalui gigitan kutu atau melalui kontak dengan darah atau jaringan hewan yang terinfeksi setelah penyembelihan. Kutu ini juga dapat menggigit dan menularkan virus ke semua jenis hewan selain manusia, seperti sapi, kambing, domba, dan kelinci.
WHO juga mengatakan bahwa sebagian besar kasus terjadi pada orang-orang yang terlibat dalam industri peternakan, seperti pekerja pertanian, pekerja rumah potong hewan, dan dokter hewan.
Menurut WHO, penularan dari manusia ke manusia dapat terjadi akibat kontak dekat dengan darah, sekresi, organ, atau cairan tubuh lainnya dari orang yang terinfeksi.
Lebih lanjut dikatakan bahwa virus ini memiliki tingkat kematian antara 10 hingga 40 persen. Penyakit ini dikhawatirkan akan meluas dan bergerak ke negara-negara lain seperti Inggris dan Prancis akibat perubahan iklim.
Sementara itu, sayangnya saat ini belum ada vaksin yang tersedia untuk orang atau hewan yang terinfeksi penyakit ini. Namun, meskipun belum ada pengobatan khusus untuk CCHF, obat antivirus ribavirin dapat digunakan untuk mengobati pasien tetapi hal ini masih dipelajari lebih lanjut.