6. Apakah ada peringatan sebelum berakhir?
Kehilangan yang tak terduga jauh lebih menyakitkan. Jika Anda terus-menerus berkelahi, membatalkan, menyalahkan, membela, atau terus-menerus mengeluarkan ancaman untuk pergi, Anda akan lebih memahami mengapa hubungan itu akhirnya berakhir.
7. Apakah masih ada cinta dan keterkaitan saat hubungan berakhir?
Terkadang, pasangan mengakhiri hubungan bukan karena sudah tidak merasakan cinta, tetapi karena hal lain. Salah paham, perasaan bosan sesaat, atau lainnya bisa menjadi alasan pasangan mengakhiri hubungan. Ini mungkin bisa lebih mudah diperbaiki jika Anda dan pasangan memang masih menyimpan perasaan cinta saat hubungan berakhir.
8. Kemarahan atau kekecewaan apa yang belum ditumpahkan?
Tidak peduli seberapa besar Anda ingin terhubung kembali, Anda harus bersedia untuk mengeksplorasi mengapa Anda putus, termasuk kemarahan dan kekecewaan yang dirasakan dengan pasangan. Itu sulit dilakukan ketika Anda hanya ingin melihat yang baik.
9. Apakah Anda ingin berubah untuk hubungan?
Hubungan yang gagal di masa lalu pasti akan gagal lagi jika Anda dan pasangan tidak bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan di masa lalu.
10. Bisakah hubungan menjadi berbeda kedepannya?
Pertanyaan ini adalah inti penting dari potensi keberhasilan hubungan pasangan yang dipersatukan kembali. Apa yang Anda inginkan sekarang dalam hubungan satu sama lain? Apa yang perlu Anda lakukan secara berbeda kali ini untuk memastikannya berhasil? Pertanyaan-pertanyaan itu harus dipikirkan oleh Anda dan pasangan.