Bisnis.com, JAKARTA – Hari ini, Jumat pertama dalam Agustus diperingati sebagai Hari Bir Sedunia.
Dilansir dari situs International Beer Day (4/8/2023), peringatan Hari Bir sudah dilakukan sejak tahun 2008. Namun, penetapannya bukan berdasarkan tanggal, melainkan setiap Jumat pertama di bulan Agustus, yang tahun ini jatuh pada tanggal 4.
Hari Bir dirayakan dengan minum bir bersama teman dan menghadiahkan bir kepada orang lain. Beberapa pub dan tempat minum juga biasa merayakan Hari Bir ini.
Baca Juga Manfaat Bir bagi Perawatan Rambut |
---|
Adanya peringatan Hari Bir Sedunia menandai besarnya pengaruh bir dalam budaya masyarakat di berbagai negara dari zaman ke zaman. Bir sendiri adalah salah satu minuman paling tua yang pernah ada.
Sejarah Bir
Dikutip dari Beertourism (3/8/2023), bir sudah ditemukan di peradaban bangsa Sumeria di Mesopotamia sekitar 5000 tahun lalu. Pada masa itu, tanaman serealia dijadikan sumber pangan utama dan diproses secara massal.
Dalam pengolahan biji-bijian tersebut, terdapat sisa produk yang biasa dibiarkan begitu saja hingga kehujanan. Ketika biji-bijian ini basah, terjadi fermentasi yang memberikan rasa pada air. Dari sanalah bir ditemukan.
Budaya minum bir bangsa Sumeria kemudian dibawa ke Mesir dan diadaptasi menjadi bagian dari budaya masyarakat Mesir. Bir dipercaya sebagai minuman yang menyehatkan dan diminum oleh kalangan bangsawan hingga masyarakat golongan rendah.
Di Eropa, bir juga berkembang sebagai minuman populer yang memiliki rasa dan memabukkan. Masing-masing negara memiliki penyebutan yang berbeda untuk negara ini, tetapi budaya mabuk dengan bir tersebar di seluruh benua.
Bir dipercaya lebih menyehatkan dari air biasa karena di era sekitar 3500 tahun sebelum Masehi, air sering membawa penyakit kolera. Orang-orang percaya, bir yang sudah difermentasi, meski memabukkan lebih berkhasiat dari air.
Dalam umat Kristen Eropa di Abad Pertengahan, bir juga memiliki peran yang besar. Para biarawan menerapkan gaya hidup hemat dan berpuasa. Meski berpuasa, bir tidak menjadi pantangan mereka sehingga menjadi konsumsi sehari-hari. Selain itu, para biarawan juga selalu menawarkan makanan dan minuman bir kepada penjelajah.
Sejak itu, bir mencapai lebih banyak tempat. Ke Asia dan Amerika, bangsa Eropa yang menjelajah juga membawa dan memperkenalkan bir. Hingga saat ini, bir dikonsumsi di hampir semua negara, termasuk Indonesia.
Manfaat Bir
Di era modern ini, bir banyak dibuat dengan kandungan alkohol 4–6%. Namun, jenis bir bervariasi pada rentang kandungan alkohol 0,5–40%. Di samping efek memabukkan dari alkohol, minuman ini juga memiliki kandungan mineral dan vitamin yang bermanfaat bagi tubuh.
Dilansir dari Healthline (4/8/2023), bir pada umumnya mengandung kalori, protein, karbohidrat, folat, magnesium, selenium, asam pantotenat, dan vitamin B12. Bir juga mengandung sedikit potasium, kalsium, tiamin, dan zat besi.
Dengan kandungan tersebut, bir berpotensi memiliki manfaat yang menyehatkan. Hal ini sudah dibuktikan dari beberapa studi yang dilakukan untuk meneliti bir.
Untuk konsumsi wajar harian, yakni satu gelas untuk perempuan dan dua gelas untuk laki-laki, bir bisa meningkatkan antioksidan dalam kolesterol baik dan bisa mengurangi kadar kolesterol jahat.
Konsumsi bir secara moderat juga bisa meningkatkan kontrol gula darah, masalah utama bagi penderita diabetes. Bir bisa menurunkan resistensi insulin, salah satu faktor risiko penyakit diabetes.
Terlepas dari manfaatnya, perlu diingat bahwa bir hanya bisa bermanfaat bagi kesehatan saat dikonsumsi secara normal. Terlalu banyak meminum bir bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Selain efek kecanduan, bir bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, obesitas, hingga demensia.