Bisnis.com, JAKARTA - Penyakit malaria tak lagi asing di Indonesia. Menurut data WHO 2022, Indonesia menyumbang kasus malaria terbesar kedua di dunia setelah India.
Malaria juga merupakan salah satu penyakit yang menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia. Siapa saja bisa terkena penyakit ini.
Adapun, dari mayoritas kasusnya, malaria terjadi di daerah-daerah dengan karakteristik tertentu, salah satunya adalah negara yang cuacanya panas.
Jumlah kasus malaria di Indonesia dari tahun ke tahun meningkat, dan wilayah paling banyak berkontribusi pada kasus malaria berada di wilayah timur khususnya di Papua, Papua Barat, Maluku, dan NTT. Hampir 89 persen kasus-kasus malaria masih ada di wilayah-wilayah tersebut.
Apa itu Malaria?
Melansir Centers for Disease Control and Prevention (CDC), malaria adalah jenis penyakit yang terjadi karena infeksi parasit bernama plasmodium.
Salah satu pembawa parasit ini adalah nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Nyamuk inilah yang kemudian menyebarkan malaria dari orang ke orang.
Tertular malaria bisa memberikan dampak negatif dan berbahaya bagi kesehatan, terlebih lagi jika yang tertular adalah anak kecil, ibu hamil, atau orang yang tidak berasal dari negara yang panas. Mereka memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi malaria.
Gejala Malaria
Adapun gejala yang mungkin dialami ketika mengalami penyakit malaria antara lain demam dan menggigil, sakit kepala, mual dan muntah, nyeri perut, dan diare.
Malaria dalam beberapa kasus juga menyebabkan nyeri sendi atau otot, badan lemas, batuk, dan detak jantung dan ritme pernapasan menjadi cepat.
Untuk mencegah tertular malaria, cara yang paling ampuh adalah dengan menghindari gigitan nyamuk Anopheles. Gunakan pakaian yang menutupi kulit seperti baju lengan panjang dan celana panjang.
Kemudian, pastikan baju menutup kulit dengan rapat, bisa dengan memasukkan ujung baju ke dalam celana atau menggunakna kaus kaki agar tidak ada ruang untuk nyamuk masuk dan menggigit.
Kemudian, selalu siapkan obat anti nyamuk, bisa dalam bentuk losion atau semprotan, untuk menjaga bagian tubuh yang terekspos agar tidak digigit nyamuk.
Penggunaan jaring anti-nyamuk di sekeliling tempat tidur juga disarankan agar tidak terkena nyamuk menggigit di malam hari.