Bisnis.com, JAKARTA – Kehamilan adalah kondisi yang secara umum membawa perubahan bagi tubuh dan kesehatan seorang ibu. Beberapa kondisi dan masalah kesehatan bisa muncul karena kehamilan, salah satunya adalah gastroesophageal reflux disease (GERD) atau penyakit asam lambung.
Melansir UChicago Medicine pada Jumat, (11/8/2023), sembilan dari sepuluh ibu hamil mengalami gejala GERD pada trimester ketiga kehamilan. Kondisi ini dimulai dengan adanya heartburn.
Heartburn adalah istilah yang merujuk pada rasa terbakar di ulu hati, tepatnya di atas perut. Heartburn ini terjadi karena katup antara kerongkongan dan lambung tidak menutup sempurna. Akibatnya, asam lambung naik ke kerongkongan dan menimbulkan sensasi terbakar.
Healthline (11/8/2023) mencatat bahwa kondisi kehamilan dan perubahan hormon bisa mempengaruhi kinerja katup ini dan membuatnya lebih sering terbuka. Oleh sebab itu, ibu hamil akan sering mengalami heartburn, terutama saat berbaring dan setelah makan.
Selain itu, kehamilan yang lebih besar pada trimester kedua dan ketiga memberikan tekanan pada perut. Tekanan ini membuat makanan dan asam lambung lebih mudah terdorong ke kerongkongan.
Jika heartburn terjadi lebih sering, kondisi ini bisa mengarah pada GERD. GERD sendiri memerlukan penanganan yang lebih intens.
Heartburn perlu ditangani agar tidak mengakibatkan komplikasi dan luka pada kerongkongan. Meskipun memberikan rasa sakit dan tidak nyaman, GERD tidak akan membahayakan kehamilan.
Untuk perempuan yang sudah memiliki GERD sebelum hamil, kondisi ini bisa memburuk saat kehamilan dengan rasa sakit dan heartburn yang lebih sering muncul. Untuk itu, penanganan dan bantuan medis diperlukan untuk mencegah rasa sakit dari heartburn dan GERD.
Untuk kenyamanan ibu dan bayi, tindakan yang aman dilakukan untuk mengatasi heartburn adalah dimulai dari gaya hidup sehat. Berikut adalah hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi heartburn.
1. Makan dalam porsi sedikit dan lebih sering. Selain itu, hindari minum air terlalu banyak saat makan.
2. Makan dengan perlahan dan mengunyah makanan sampai halus.
3. Menghindari makan 4 jam sebelum tidur.
4. Menghindari makanan dan minuman yang bisa memicu heartburn, seperti cokelat, makanan berlemak, makanan pedas, makanan asam seperti jeruk dan tomat, minuman karbonasi, dan kafein.
5. Tidak berbaring setidaknya sampai satu jam setelah makan.
6. Mengenakan pakaian yang nyaman dan tidak sempit.
7. Menjaga berat badan.
8. Menggunakan bantal yang tinggi saat tidur.
9. Tidur di sisi kiri, agar perut tidak berada dalam kondisi lebih tinggi dari kerongkongan.
10. Makan yogurt atau minum susu untuk meredakan gejala ketika muncul.
11. Tidak merokok dan mengonsumsi alkohol.
Selain menjaga pola makan dan gaya hidup, heartburn bisa ditangani dengan menggunakan obat. Namun, konsultasikan kondisi ini terlebih dahulu dengan dokter untuk menentukan obat yang aman bagi kesehatan ibu dan bayi.
Jika ibu hamil sudah memiliki GERD sebelumnya atau kemudian didiagnosis mengalami GERD, pengobatan dan penanganan lanjutan dari dokter sangat disarankan.