Aspirin/Preeclampsia Foundation
Health

Studi Ungkap Khasiat Aspirin Cegah Serangan Jantung

Mia Chitra Dinisari
Rabu, 23 Agustus 2023 - 15:48
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah studi baru-baru ini menjelaskan tentang aspirin dan perannya dalam mengurangi risiko serangan jantung.

Studi yang dipresentasikan di Kongres ESC 2023 (Masyarakat Kardiologi Eropa) telah menemukan bahwa tidak mengonsumsi aspirin setelah serangan jantung, seperti yang disarankan oleh ahli jantung, menyebabkan risiko lebih tinggi terkena serangan jantung, stroke, dan bahkan kematian.

Mereka memiliki riwayat serangan jantung pertama kali pada periode antara 2004-2017. Mereka semua telah dirawat dengan stent koroner dan meminum aspirin pada tahun pertama setelah serangan jantung mereka.

Peserta dinilai dalam hal kepatuhan mereka terhadap aspirin pada poin empat kali-dua, empat, enam, dan delapan tahun setelah serangan jantung.

Pasien yang mengonsumsi aspirin lebih dari 80% dikelompokkan sebagai pasien yang patuh, sedangkan mereka yang mengonsumsi lebih rendah dari persentase ini dikelompokkan sebagai pasien yang tidak patuh.

Data untuk penelitian ini disediakan oleh daftar kesehatan nasional Denmark.

"Mereka menilai efek jangka panjang aspirin pada pasien yang tidak menerima obat lain seperti antikoagulan dan penghambat P2Y12 yang diresepkan setelah serangan jantung untuk mencegahnya. Logika di balik ini adalah bahwa karena ini bekerja seperti aspirin dalam mencegah pembentukan gumpalan darah, mereka dihilangkan dari penelitian". ujar penulis studi Dr. Anna Meta Kristensen.

Para peneliti ingin mengetahui apakah pasien yang tidak mengonsumsi aspirin sesuai resep memiliki risiko lebih tinggi terkena serangan jantung, stroke, atau kematian dibandingkan dengan mereka yang rutin mengonsumsi aspirin dengan dosis yang dianjurkan.

Studi ini menemukan bahwa jika dibandingkan dengan pasien yang patuh, pasien yang tidak patuh memiliki kemungkinan 29%, 40%, 31%, dan 20% lebih besar untuk mengalami serangan jantung, stroke, dan bahkan meninggal pada usia dua, empat, enam, dan delapan tahun. tahun setelah serangan jantung pertama.

Namun penulis utama studi Dr. Kristen merekomendasikan untuk memperlakukan temuan mereka dengan hati-hati.

Studi ini hanya menunjukkan hubungan antara aspirin yang menyebabkan serangan jantung kedua kalinya, namun mungkin ada faktor lain yang juga berperan, dan menambahkan bahwa pedoman saat ini yang merekomendasikan penggunaan aspirin jangka panjang setelah serangan jantung harus terus diikuti.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro