Bisnis.com, JAKARTA - Fake friend atau teman palsu bukan merupakan teman palsu yang tidak nyata secara harfiah. Teman palsu biasanya berkaitan dengan hubungan emosional.
Teman palsu adalah orang yang seolah-olah berteman dengan Anda, tetapi sebenarnya mereka tidak memiliki niat baik atau tulus terhadap Anda. Tidak hanya terjebak dalam hubungan romantis yang tidak sehat, persahabatan juga ada yang beracun.
Dilansir dari Mind Body Green, Senin (28/8/2023), dijelaskan oleh terapis pernikahan dan keluarga berlisensi Tiana Leeds, "Persahabatan yang berkualitas mencakup dukungan, kesetiaan, dan kedekatan. Tiga hal yang tidak dapat Anda temukan dalam diri teman palsu."
Psikoterapis Annette Nuñez juga menambahkan bahwa teman palsu biasanya menginginkan sesuatu dari Anda, tetapi tidak memberikan imbalan apa pun. Mudahnya, Anda yang membawa persahabatan sedangkan teman palsu itu tidak. Teman palsu tidak memikirkan kepentingan terbaik Anda.
Dilansir dari Health Shots, psikolog klinis yang berbasis di Gurugram, Aishwarya Raj mengatakan bahwa mereka mungkin tidak tulus, oportunis, atau hanya tertarik pada apa yang bisa mereka peroleh dari hubungan tersebut.
Sebuah penelitian pada 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Personal Relationships menunjukkan bahwa jika menyangkut kebahagiaan dan kesehatan orang lanjut usia, persahabatan mungkin lebih penting daripada hubungan dengan anggota keluarga.
Namun, untuk menjadi sehat dan bahagia, Anda perlu dikelilingi oleh teman-teman yang tulus dan bukan mereka yang berpura-pura peduli pada Anda. Anda mungkin tidak mengetahuinya, tetapi ada tanda-tanda mengenali teman palsu.
Berikut adalah tanda-tanda mengenali teman palsu tersebut:
1. Kurangnya minat yang tulus
Teman palsu menunjukkan sedikit ketertarikan pada hidup, perasaan, atau kekhawatiran Anda. Seringkali mereka hanya membicarakan diri mereka sendiri. Jadi, bagi mereka ini hanya tentang dirinya. Mungkin dia tidak mengenal diri Anda layaknya teman pada umumnya.
2. Komunikasi yang tidak konsisten
Teman palsu mungkin hanya bersikap baik atau ramah ketika mereka butuh sesuatu dari Anda. Mereka mungkin tidak konsisten dalam perilaku dan perhatian mereka terhadap Anda. Ketika Anda membutuhkan dukungan, mereka tidak akan menerima panggilan atau membalas pesan.
3. Dukungan bersyarat
Teman palsu hanya akan mendukung jika hal itu menguntungkan mereka. Namun, mereka tidak akan hadir saat Anda menghadapi tantangan atau kesulitan.
4. Energi negatif
Teman palsu mungkin membawa hal-hal negatif, drama, atau kritik ke dalam hidup Anda, bukannya hal-hal positif. Teman palsu mungkin cenderung menghakimi atau memberikan kritik yang tidak sehat. Mereka mungkin tidak mendukung keputusan atau pilihan Anda.
5. Kecemburuan atau persaingan
Alih-alih merasa bahagia dan merayakan kesuksesan Anda, teman palsu mungkin merasa cemburu. Mereka bisa saja mencoba menjatuhkan atau meremehkan pencapaian Anda.
6. Pengkhianatan terhadap kepercayaan
Teman palsu mungkin membagikan rahasia Anda kepada orang lain meskipun Anda melarangnya. Mereka mungkin berbicara di belakang atau merusak kepercayaan Anda.
7. Kurangnya usaha
Mereka menghindari upaya untuk mempertahankan persahabatan, sering membatalkan rencana, atau memprioritaskan orang lain daripada Anda. Hubungan dengan teman palsu mungkin terasa datar dan tidak ada rasa kebersamaan yang sejati.
8. Egois
Teman palsu bersifat egois dan cenderung fokus pada kebutuhannya sendiri. Mereka jarang mempertimbangkan kebutuhan Anda atau memikirkan apa yang Anda inginkan.
9. Pengurasan energi
Menghabiskan waktu bersama mereka seringkali membuat Anda merasa lelah, bukannya bersemangat. Anda mungkin merasa bahwa hubungan ini tidak memberikan kebahagiaan atau kedamaian. Mereka tidak memiliki rasa empati atau pengertian terhadap perasaan Anda. Mereka mungkin tidak peduli atau tidak menunjukkan simpati ketika Anda sedang merasa sedih atau kesal.
10. Tidak ada timbal balik
Persahabatan sejati melibatkan memberi dan menerima, tetapi teman palsu hanya percaya menerima tanpa memberi imbalan apa pun. Mereka cenderung terlibat dengan Anda saat mereka melihat potensi mendapatkan sesuatu, seperti popularitas atau manfaat pribadi.
Lalu, setelah mengetahui tanda-tandanya dan menemukan teman palsu tersebut, Anda perlu mencari cara untuk mengatasi teman toxic tersebut.
Cara mengatasinya teman-teman yang toxic:
1. Evaluasi hubungan tersebut
Renungkan dampak perilaku mereka terhadap kesejahteraan Anda. Pikirkan apakah persahabatan itu layak untuk dilanjutkan atau tidak.
2. Tetapkan batasan
Tetapkan batasan sehingga dapat melindungi diri dari pengaruh dan tuntutan negatif mereka. Anda bisa menetapkan batasan dengan cara mengurangi waktu bertemu dengan mereka
3. Berkomunikasi
Jika merasa nyaman, lakukan percakapan jujur dengan mereka mengenai kekhawatiran dan perasaan Anda pada mereka.
4. Utamakan persahabatan sejati
Lingkaran pertemanan Anda tidak boleh penuh dengan orang-orang palsu. Jadi, fokuslah untuk membina hubungan dengan orang-orang yang benar-benar peduli pada Anda. (Salma Permata Dewi)