Bisnis.com, RANAI – Natuna yang dikelilingi oleh 7 negara berpotensi menjadi destinasi wisata yang menarik pelancong domestik dan para wisatawan asing. Sebuah keluarga dari Jakarta menanamkan mimpinya untuk mendirikan dive resortpertama di pulau paling utara di Selat Karimata tersebut.
Salsabila Aisha (25) baru saja berganti alamat pada KTP-nya, dari Jakarta menjadi Natuna. Dia juga merubah kartu keluarganya lantaran menikah dengan pemuda asli Natuna, Heri Sandi (32).
“Kami menikah enam bulan yang lalu. Saya sudah yakin ikut suami untuk pindah dan jadi penduduk sini,” kata Salsa kepada Bisnis di Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (30/8/2023).
Salsa merupakan anak dari pasangan Bobby Rozano dan Avianty. Kedua orang tuanya berpengalaman mengelola bisnis di sektor pertanian yang punya rekam jejak kerja sama dengan PTPN. Ketika pemerintah Indonesia menggaung-gaungkan sektor pariwisata, keluarga Bobby Rozano dan Avianty diajak untuk mengunjungi Natuna.
Kepincut dengan keindahan pesisir dan keramahan penduduknya, orang tua Salsa akhirnya setuju untuk menanamkan investasi dengan mendirikan tempat penginapan. Semula konsep penginapan ini adalah home stay, kemudian desainnya berkembang menjadi dive resort dengan nuansa eco-friendly.
“Kami melakukan pembebasan lahan pada 2017, pembangunan dilakukan 2 setengah tahun, dan pada 2020, kami launching Natuna Dive Resort,” terang Salsa.
Natuna Dive Resort (NDR) memiliki struktur bangunan yang unik karena berpadu dengan alam. Hal ini tercermin dari bangunan yang terbuat dari kayu menyatu dengan batuan granit besar.
NDR terletak di Desa Sepampang, Natuna dan berjarak sekitar 16 menit dari Bandara Raden Sadjad. Semakin menambah kenyamanan menginap, NDR berlokasi di bibir pantai yang dihiasi batuan granit Tapak Natuna.
Salsa mengatakan, desain NDR merupakan karya dari alrmarhum Ahmad Djuhara, yang sempat menyabet karya arsitektur terbaik 2021 versi Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). Beliau merupakan teman semasa kecil Bobby Rozano.
Salah satu desain kamar Natuna Dive Resort yang berpadu dengan alam/Bisnis-Farid Firdaus
NDR memiliki 21 kamar termasuk VIP. Adapun salah satu syarat untuk beroperasi sebagai dive resort, NDR harus memiliki dive center sendiri. Namun, saat ini NDR masih berkerja sama dengan pihak ketiga, yakni warga lokal yang bertindak sebagai tour guide sekaligus instruktur diving. Mereka tentunya sudah berpengalaman dan memiliki sertifikasi.
“Memang ada tantangan tersendiri untuk mengembangkan dive center, seperti pasokan tabung oksigen yang mesti dari luar Natuna. Kami masih mencari mitra ataupun investor untuk hal-hal seperti ini,” jelasnya.
Salsa yang dipercaya untuk mengelola NDR mengakui terdapat tantangan sumber daya manusia (SDM) dalam mendirikan tempat penginapan yang berkelanjutan. Apalagi NDR memiliki visi dan misi untuk memberdayakan warga setempat. Saat ini, NDR berdiri di bawah PT Archipelago Marina International yang beralamat di Tebet, Jakarta Selatan.
“Sekarang kami memiliki 15 karyawan di Natuna, dan 4 karyawan di kantor Tebet. Kami inginnya nanti ada manager yang bisa ikut bertanggung jawab mengelola operasional NDR,” jelas Salsa.
Natuna Dive Resort sempat menyabet karya arsitektur terbaik 2021 versi Ikatan Arsitek Indonesia (IAI).
Salsa mengutarakan musim terbaik untuk mengunjuni Natuna adalah Juni, Juli dan Agustus karena laut cenderung tenang sehingga wisatawan dapat melakukan aktivitas air seperti snorkeling, diving dan fishing di pulau-pulau terdekat seperti pulau Senua.
Sementara untuk bulan-bulan rawan angin utara yang biasanya terjadi pada Oktober hingga Maret, wisatawan tidak disarankan untuk melakukan aktivitas air karena cuaca dan gelombang laut yang ekstrem pada periode tersebut.
Menurut Salsa, selain pelancong individu, NDR membidik pasar korporat ataupun pegawai negeri sipil yang berkunjung ke Natuna. NDR juga menyasar wisatawan asing khususnya yang dekat dengan Natuna seperti dari Malaysia dan Singapura.
