Ilustrasi pasangan yang sedang bertengkar/Freepik
Relationship

Ini Cara Beradu Pendapat dengan Pasangan, Tanpa Bertengkar

Redaksi
Kamis, 31 Agustus 2023 - 20:16
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Bertengkar adalah bagian normal dari setiap hubungan, termasuk hubungan pasangan. Cara mengatasi konflik dan berkomunikasi selama pertengkaran dapat membuat perbedaan besar dalam kesehatan dan keberlanjutan hubungan. 

Ketika bertengkar dengan pasangan, Anda pasti cenderung akan memihak diri sendiri. Ketika pendapat Anda berbeda dengan pendapat pasangan, sudut pandang Anda 100 persen tampak bena.

Pada akhirnya, setelah selesai berargumen, Anda mungkin menyadari cara berpikir pasangan dalam beberapa kasus atau menyadari bahwa Anda tidak sepenuhnya bersikap adil. 

Saat bertengkar, Anda akan merasa paling benar dan dia yang salah. Hal ini masuk akal karena, dilansir dari Psychology Today, otak berevolusi untuk melindungi Anda, baik secara fisik maupun psikologis.

Ketika Anda merasa kesejahteraan terancam, pikiran dengan cepat memikirkan apa yang dianggap sebagai kepentingan terbaik Anda. Refleks ini didukung oleh bias yang mengubah persepsi menjadi menguntungkan Anda.

Bias ini memastikan akan melihat posisi Anda sendiri lebih menguntungkan daripada posisi pasangan Anda. Bias mengarahkan orang untuk mengevaluasi bukti, menghasilkan bukti, dan menguji hipotesis dengan cara yang bias terhadap keyakinan, opini, dan sikap mereka sebelumnya. Anda cenderung sulit juga menerima ide-ide yang tidak mendukung sudut pandang pribadi Anda. 

Bias kognitif ini mengarahkan Anda untuk menekankan faktor internal ketika menjelaskan kekurangan orang lain dan faktor eksternal ketika menjelaskan kekurangan diri sendiri. Misalnya, jika pasangan Anda memiliki terjatuh, Anda mungkin menyalahkan kecerobohannya.

Namun, jika Anda mengalami kecelakaan serupa dalam kondisi serupa, Anda mungkin berfokus pada buruknya jarak pandang atau pada buruknya cara mengemudi orang lain. 

Penelitian menunjukkan bahwa Anda dapat mengurangi bias selama berargumen dengan mengincar konsensus, bukan persuasi. Konsensus adalah tujuan yang bermanfaat karena solusi yang bisa diterapkan perlu memberikan ruang bagi kepentingan dan perspektif Anda dan pasangan. 

Saat bertengkar, Anda dan pasangan perlu mengetahui terlebih dahulu apa konflik yang membuat kalian bertengkar. Ingatlah bahwa komunikasi yang baik adalah kunci untuk mengatasi konflik dengan pasangan.

Bekerja bersama untuk membangun pemahaman dan menghormati satu sama lain akan membantu hubungan Anda berkembang lebih kuat dalam jangka panjang.

Simak cara beradu argumen dengan pasangan dengan cara yang lebih positif atau sehat:

1. Jadwalkan waktu untuk konflik

Psikolog klinis Deborah Grody berkata bahwa ketika konflik terjadi, akan sangat membantu jika Anda memilih waktu untuk membicarakan masalah. Jika mulai bertengkar, Anda bisa katakan, 'Mari kita selesaikan malam ini atau lain kali ketika ada waktu untuk berdiskusi.’

Menyisihkan waktu untuk menyelesaikan perselisihan memberikan ruang bagi kedua pasangan untuk berkumpul kembali dan bersiap. Mereka dapat memikirkan cara terbaik untuk mengomunikasikan perasaannya dengan cara yang lebih tenang dan rasional sehingga terhindar dari naluri defensif atau menuduh. 

2. Buatlah permintaan alih-alih mengeluh

Pertengkaran sering kali dimulai dengan dua kata yang sama, yakni “Kamu selalu” daripada meminta pasangannya melakukan sesuatu yang Anda ingin pasangan lakukan.

Lebih mudah bagi orang untuk bertanya kepada pasangannya mengapa mereka tidak pernah melakukan sesuatu daripada sekadar meminta agar mereka melakukannya. Mengatakan permintaan lebih lugas dan penuh hormat itu lebih baik daripada merendahkan orang yang Anda sayangi.

3. Dengarkan dan mintalah klarifikasi dari pasangan Anda

Ketika tiba waktunya untuk duduk dan membicarakan penyelesaian konflik, hal terpenting yang dapat dilakukan pasangan adalah mendengarkan tanpa menyela. Hal ini mungkin lebih menantang daripada yang terlihat. Lalu, mintalah klarifikasi jika ada sesuatu yang kurang Anda pahami. Dalam pertengkaran apa pun, penghinaan dan pembunuhan karakter harus dihindari dengan cara apa pun.

4. Pelajari cara yang benar untuk meminta maaf 

Tiap orang memiliki bahasa permintaan maaf yang berbeda. Menyadari bahwa Anda telah menyakiti orang yang Anda cintai dan berhutang maaf kepada mereka saja tidak cukup. Anda harus cukup mengenal mereka untuk menyesuaikan permintaan maaf dengan kebutuhan mereka. (Salma Permata Dewi)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro