Bisnis.com, SOLO - Baru-baru ini disebutkan bahwa penyebaran Covid-19 varian baru yakni subvarian BA.2.86 atau Pirola kembali menghantui masyarakat dunia.
Penyebaran Covid-19 varian Pirola ini mengalami peningkatan yang drastis di sejumlah negara seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, Thailand, dan China.
Varian Pirola pun disebut terus bermutasi hingga menyebabkan gejala yang berbeda dari varian-varian sebelumnya, termasuk Omicron.
Pirola yang merupakan subvarian Omicron disebut paling banyak bermutasi, meskipun gejala yang ditimbulkan tergolong ringan dan tanpa gejala.
"Sejauh ini, tampaknya tidak ada peningkatan keparahan pada jenis COVID-19 ini, dan individu tersebut tidak dirawat di rumah sakit," tulis laporan Pusat Pengendalian Penyakit British Columbia.
Gejala Covid-19 yang ditimbulkan oleh varian Pirola:
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Pilek
- Bersin
- Kelelahan
Meskipun tidak menimbulkan gejala yang mematikan seperti Omicron, namun Direktur Program Magister Kesehatan Masyarakat Northeastern Neil Maniar menjelaskan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut soal kekebalan virus terhadap vaksin.
"Varian ini sepertinya berbeda. Ada lebih banyak mutasi pada varian ini yang berarti varian ini akan memiliki kemampuan lebih besar untuk menghindari kekebalan yang diberikan oleh vaksin maupun infeksi alami," ucap Maniar dikutip dari Northeastern Global News.