Bisnis.com, JAKARTA -- Belakangan ini banyak kasus yang melaporkan kematian mendadak keetika sedang berolahraga.
Kasus-kasus ini tidak mengenal umur, karena rata-rata terjadi pada usia muda. Banyak dari mereka yang tengah berusaha melampaui batas kemampuan namun tidak ditunjang dengan kemampuan yang mumpuni serta gaya hidup yang tepat.
Dilansir dari Times of India, seorang pria berusia 19 tahun meninggal setelah terjatuh ketika menggunakan treadmill di pusat kebugaran di Ghaziabad, India.
Pria itu sempat dilarikan ke rumah sakit setempat, namun dinyatakan meninggal oleh dokter setibanya di rumah sakit.
Dalam upaya kita mencapai gaya hidup yang lebih sehat, generasi muda masa kini sering kali berada di persimpangan jalan.
Di satu sisi, mereka juga ingin berupaya untuk tetap bugar dan aktif. Sementara di sisi lain, terdapat kecenderungan yang semakin meningkat untuk melengkapi pola makan dengan protein dan bantuan nutrisi lainnya.
Namun apakah pilihan-pilihan yang tampaknya positif ini bisa menyembunyikan bahaya yang tersembunyi? Terutama jika menyangkut risiko gagal jantung mendadak.
Berikut faktor risiko penyebab kematian mendadak saat berolahraga:
Berolahraga Berlebihan Melewati Batas
Bagi banyak anak muda masa kini, pergi ke gym sudah menjadi ritual sehari-hari. Meskipun olahraga teratur tidak diragukan lagi bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan, jika tidak dilakukan secara berlebihan tidak akan menjadi masalah.
Namun para ahli mengatakan olahraga berlebihan dapat menyebabkan stres kronis pada jantung, sehingga dapat meningkatkan risiko masalah jantung, termasuk gagal jantung mendadak.
Beberapa tanda olahraga berlebihan di antaranya kelelahan terus-menerus, detak jantung tidak teratur, dan rasa sakit yang luar biasa. Anak muda perlu menyadari bahwa tubuhnya tetap membutuhkan istirahat yang cukup di dalam program kebugaran mereka.
Suplemen Nutrisi Bak Pedang Bermata Dua
Protein shake, vitamin, dan suplemen lainnya kini banyak ditemukan membanjiri pasar, dipasarkan dengan cara yang menarik sehingga menarik keinginan untuk bisa mendapatkan hasil yang cepat.
Meskipun suplemen ini bermanfaat bila digunakan dengan tepat, konsumsi berlebihan dapat menimbulkan konsekuensi buruk bagi kesehatan jantung.
Misalnya, asupan protein yang berlebihan dapat menambah tekanan pada ginjal dan berpotensi menyebabkan masalah kardiovaskular. Alih-alih menggunakan suplemen tambahan ini, anak muda harus lebih memprioritaskan pola makan seimbang dengan sumber nutrisi alami, dan hanya beralih ke suplemen di bawah bimbingan profesional kesehatan.
Merasa Lebih Unggul di Usia Muda
Tak jarang anak muda dikaitkan dengan masa-masa di mana seseorang punya semangat dan ketahanan lebih. Namun nyatanya hal ini tidak membuat mereka kebal terhadap risiko olahraga dan asupan gizi berlebihan.
Kuncinya terletak pada keseimbangan antara tetap aktif dan menjaga pola makan sehat tanpa mengonsumsi suplemen secara berlebihan.
Meskipun masih muda, juga tetap harus memprioritaskan pemeriksaan kesehatan rutin dan mencari bimbingan dari ahli kebugaran dan nutrisi untuk membantu generasi muda membuat pilihan yang tepat mengenai kesehatan mereka.