Nishith Chandra, Direktur Utama Kardiologi Intervensi, Fortis Escorts Heart Institute, Okhla Road, New Delhi mengatakan, perubahan pola makan, seperti mengurangi gula dan menjaga defisit kalori, jika dilakukan dengan sehat, dapat bermanfaat bagi kesehatan jantung.
Namun pola makan ekstrem atau ketidakseimbangan nutrisi berpotensi membuat jantung stres.
Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh masing-masing orang.
Tak Pedulikan Masalah Jantung
Masalah jantung yang tidak terdiagnosis dapat meningkatkan risiko gangguan jantung saat berolahraga. Untuk itu penting untuk mendapatkan pemeriksaan medis menyeluruh sebelum memulai program olahraga baru, terutama jika memiliki faktor risiko atau riwayat penyakit jantung dalam keluarga.
Merokok Sebelum Berolahraga
Merokok sudah menjadi gaya hidup banyak anak muda sekarang. Tak hanya rokok, banyak anak muda sekarang beralih ke vape yang tak kalah berbahaya.
Merokok sebelum berolahraga sangat tidak dianjurkan. Merokok dapat menyempitkan pembuluh darah, mengurangi suplai oksigen ke otot, dan meningkatkan risiko komplikasi terkait jantung saat berolahraga.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari rokok atau jangan merokok sama sekali terutama sebelum melakukan aktivitas fisik.
Generasi muda saat ini harus mewaspadai perbedaan tipis antara gaya hidup sehat dan gaya hidup yang tanpa disadari justru dapat meningkatkan risiko gagal jantung mendadak.
Meskipun olahraga dan nutrisi merupakan komponen penting dari kesejahteraan, keseimbangan dan kesadaran juga sama pentingnya untuk hidup lebih sehat.