Bisnis.com, JAKARTA – Bukan hanya pada orang dewasa, TBC juga menjadi masalah yang dikhawatirkan karena dapat menyerang anak-anak.
Tuberkulosis (TBC) adalah infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis yang biasanya menyerang paru-paru. Bakteri ini dapat bertahan di dalam tubuh selama bertahun-tahun dalam keadaan tidak aktif sehingga orang dapat positif terkena infeksi, tetapi tidak menunjukkan gejala penyakit apa pun.
Terlebih pada anak-anak, seringkali sulit diidentifikasi karena gejalanya bisa mirip dengan penyakit lain atau mungkin tidak begitu jelas.
Jenis TBC
Dilansir Medical Daily (5/10/2023) berikut dua jenis TBC tergantung pada area di mana infeksi menyerang tubuh :
1. TBC paru
Jenis infeksi TBC ini lebih umum menyerang paru-paru.
2. TBC ekstrapulmonal
Jenis infeksi ini menyerang otak, hati, sistem saraf pusat, kelenjar getah bening, saluran genitourinari, kulit, sendi dan tulang.
Tidak semua orang yang tertular bakteri penyebab TBC mengalami gejala. Tuberkulosis aktif terjadi ketika seseorang mengalami gejala dan infeksinya menular.
Kondisi ini bersifat laten ketika tidak ada gejala dan infeksinya tidak menular, bahkan setelah orang tersebut tertular bakteri tersebut. Beberapa orang mungkin menderita TBC laten seumur hidup, tetapi dalam beberapa kasus kondisi ini dapat berkembang menjadi TBC aktif ketika kekebalan tubuh lemah.
Tanda-tanda TBC
Gejala TBC umumnya tergantung pada area tubuh yang terkena. Kelelahan, penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan, menggigil, demam dan berkeringat di malam hari adalah beberapa tanda TBC aktif jika menyerang di luar paru-paru.
Jika infeksinya bersifat paru, pasien mungkin juga menunjukkan tanda-tanda seperti batuk terus-menerus, nyeri dada dan batuk darah atau dahak.
Faktor Risiko dan Komplikasi
Orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan kasus tuberkulosis dan mereka yang memiliki kekebalan yang lemah karena kondisi medis seperti diabetes, HIV, penyakit ginjal dan transplantasi organ, mempunyai risiko yang lebih tinggi.
Anak-anak di bawah usia lima tahun, orang yang hasil tesnya positif mengidap TBC laten dan orang yang tinggal atau bepergian di negara yang banyak terdapat TBC juga berisiko tinggi.
Bagaimana TBC Menyebar?
Infeksi biasanya menyebar ketika pasien terkena penyakit di paru-paru atau tenggorokan. Penyakit ini tidak menular bila TBC menyerang area seperti ginjal atau tulang belakang.
Bakteri penyebab penyakit ini menyebar melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin atau berbicara. Kontak biasa dengan pasien yang terinfeksi seperti berjabat tangan, berbagi makanan atau minuman, berbagi toilet dan menyentuh permukaan tidak menyebabkan penyebaran infeksi. Anak-anak lebih mungkin terserang penyakit ini dibandingkan orang dewasa setelah terpapar bakteri.
Pencegahan
Mencuci tangan, memakai masker saat berada di sekitar orang yang terinfeksi dan menutup mulut saat batuk atau bersin dapat mencegah penularan. Di negara-negara dimana infeksi ini umum terjadi, vaksin Bacille Calmette-Guerin (BCG) diberikan kepada bayi untuk mencegah infeksi.
Tuberkulosis saat ini juga dapat diobati secara efektif melalui serangkaian antibiotik yang biasanya diminum minimal enam bulan. Ada juga obat anti TBC yang meminimalkan gejala penyakit dan menghilangkan sifat menular dari penyakit tersebut. Dalam beberapa kasus, pasien tuberkulosis mungkin mengonsumsi tiga hingga empat obat secara bersamaan dan setiap obat harus diminum sesuai petunjuk untuk memberikan hasil yang diinginkan. (Maria Elfika Simplisia)