Bisnis.com, JAKARTA - Pihak Indonesia memberikan masukan dalam mengurangi dampak buruk penyalahgunaan zat, masalah air, dan lingkungan terhadap kesehatan dalam Health Harm Reduction Conference di Maroko.
Marrakesh menjadi tuan rumah Konferensi Afrika II tentang Pengurangan Risiko Kesehatan-Kesehatan Global Afrika. Konferensi ini digelar oleh Pemerintah Maroko pada 27-29 September 2023 di bawah naungan Raja Maroko Mohammed VI.
Para pemangku kepentingan di bidang kesehatan global melakukan diskusi selama tiga hari untuk memikirkan bagaimana mengurangi dampak buruk terhadap kesehatan di Benua Afrika sembari mempertimbangkan isu-isu perubahan iklim.
Para pemimpin administratif, ahli, hingga profesional dari Afrika dan benua lain mengambil bagian dalam konferensi yang bertujuan untuk mengurangi risiko yang mengancam kesehatan umum.
Akademisi UIN Syarif Hidayatullah, Rumadi Ahmadi mengatakan Indonesia yang merupakan negara terbesar berpenduduk muslim berkomitmen untuk memberikan kemanfaatan bagi umat manusia, termasuk di bidang kesehatan, dan pelestarian lingkungan.
"Pesatnya pembangunan yang terjadi di suatu negara juga menimbulkan dampak negatif yang dapat berdampak pada lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat," katanya dalam siaran pers, Jumat (6/10/2023).
Dia menjelaskan Indonesia memiliki organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama (NU) yang telah menggunakan pendekatan pengurangan dampak buruk untuk mengatasi permasalahan lingkungan di Indonesia.
Rumadi memberikan solusi pengurangan bahaya kesehatan dari dampak merokok dengan cara menggunakan produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau dipanaskan, kantong nikotin dan rokok elektronik.
Solusi ini disampaikan dengan pertimbangan adanya kenaikan prevalensi dari 27 persen pada 1995 menjadi 36,3 persen pada 2018 di Indonesia.
Menurutnya produk tembakau alternatif mampu menciptakan nilai ekonomi yang signifikan dari industri serta memiliki manfaat bagi kesehatan publik.