Bisnis.com, JAKARTA -- Kalimat " Es Teruusss!" pasti tidak asing lagi di telinga, apalagi kalau ada anak batuk dan pilek.
Padahal minum atau makan es terus menerus tidak melulu menjadi penyebabnya. Penyakit batuk bisa datang kapan saja, terutama di tengah cuaca ekstrem dan banyak polusi seperti saat ini.
Dokter dan influencer Farhan Zubedi mengungkapkan, penyakit batuk ada dua jenis. Pertama, karena merupakan mekanisme tubuh untuk mengeluarkan partikel asing dari dalam saluran pernapasan.
"Polusi kan menyebarkan partikel halus pM2,5 atau debu, padahal pernapasan kita ini tidak didesain untuk terpapar benda asing. Jadi ketika ada benda asing masuk karena polusi, kita batuk karen refleks supaya benda asing itu keluar dari dalam tubuh," jelasnya.
Kedua, dari sisi internal batuk menjadi suatu gejala adanya virus atau bakteri ketika sudah menyerang saluran pernapasan sebagai bentuk dari sistem imun tubuh yang sedang bertugas mengusir virus dan bakteri tersebut dari dalam tubuh.
Apa hubungannya minum es dengan sakit batuk?
Tidak ada. Dokter Farhan menjelaskan bahwa batuk tidak akan terjadi jika tidak ada patogen seperti bakteri, virus, partikel, asap, debu dan lainnya.
"Kalau seseorang minum es terus tapi bersih, dan tidak terpapar dengan patogen itu, ya dia tidak akan batuk," jelasnya saat ditemui di Jakarta, Senin (9/10/2023).
Dia juga menjelaskan, jika minum es, ketika masuk ke dalam tubuh akan disesuaikan suhunya oleh tubuh sehingga tidak akan berpengaruh apa pun. Berbeda dengan makan atau jajan yang tidak bergizi dan di sembarang tempat.
"Kalau terbanyak mengonsumsi sesuatu yang tidak bergizi kita tidak akan memiliki pertahanan kuat di dalam tubuh, termasuk di pernapasan. Jadi hubungannya, kalau imun tubuh lemah, dan tiba-tiba ada patogen itu datang, maka bisa terjadi infeksi," kata dia.
Tips Menghindari Batuk
Agar terhindar dari serangan infeksi batuk di tengah cuaca ekstrem dan penuh polusi ini, hal utama yang harus dilakukan adalah memperkuat daya tahan tubuh.
Dari dalam, sistem imun tubuh bisa diperkuat dengan makan makanan bergizi, mengonsumsi suplemen tambahan seperti vitamin dan perbanyak minum air putih. Selain itu, jangan lupa juga untuk mengontrol stres dan istirahat yang cukup.
"Dengan menjaga dari dalam kalau ada polusi atau partikel yang bisa menginfeksi, kita jadi ada pertahanan sistem imun tubuh untuk memakan atau mengeluarkan dalam bentuk dahak supaya keluar dari dalam tubuh," jelasnya.
Sementara itu, untuk perlindungan dari luar, agar tetap memakai masker jika keluar rumah dan sedang banyak polusi. Kemudian, pakai juga masker ketika kita sakit atau ada orang di sekitar yang sedang sakit.
Kemudian, rajin cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas, dan rajin berolahraga agar badan tetap bisa meregenerasi sel dan membuat sistem imun tetap kuat.
