Indeks Keyakinan Konsumen/Freepik
Health

Optimisme Konsumen Melemah di September, Masyarakat Berhemat Antisipasi Harga Beras Naik

Maria Elena
Selasa, 10 Oktober 2023 - 03:30
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada September 2023 terjaga dalam level optimistis sebesar 121,7, meski lebih rendah dibandingkan dengan periode bulan sebelumnya yang sebesar 125,2.

Perkembangan IKK September 2023 didorong oleh tetap optimistisnya keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap ekonomi ke depan, meski melemah dibandingkan bulan sebelumnya. 

Jika dirincikan, Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) tercatat sebesar 112,2, lebih rendah dari 115,5 pada Agustus 2023.

Indeks Pembelian Barang Tahan Lama (durable goods) tercatat sebesar 109,3, menurun 2,3 poin dari Agustus 2023. Indeks Penghasilan Saat Ini dan Indeks Ketersediaan Lapangan kerja juga menurun masing-masing sebesar 3,4 poin dan 4,2 poin menjadi 117,6 dan 109,6 pada September 2023.

Sejalan dengan itu, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) September 2023 tercatat sebesar 131,3, lebih rendah dari 135,0 pada Agustus 2023.

Ekspektasi penghasilan tercatat dalam zona optimis sebesar 135,2, relatif stabil pada bulan sebelumnya. Sementara itu, ekspektasi terhadap ketersediaan lapangan kerja dan kegiatan usaha masing-masing tercatat sebesar 129,6 dan 129,0 pada September 2023, lebih rendah dari 132,5 dan 137,4 pada Agustus 2023.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan perkembangan IKK pada September 2023 tersebut dipengaruhi oleh low season, di mana siklus permintaan cenderung melemah pasca Lebaran.

Di sisi lain, terdapat tekanan dari sisi pasokan, yaitu kenaikan harga pangan meski inflasi umum mereda.

“Masyarakat mulai berhemat untuk antisipasi harga beras. Penyesuaian harga BBM non-subsidi juga mengambil peran dalam menurunkan minat belanja konsumen,” katanya kepada Bisnis, Senin (9/10/2023).

Menurut Bhima, jika pelemahan minat belanja konsumen terus berlanjut, maka akan mempengaruhi pelemahan konsumsi rumah tangga dan ekonomi yang tumbuh dibawah potensinya.

Dia mengatakan, efek Natal dan tahun baru secara musiman akan mendorong meningkatnya belanja masyarakat. Belanja pemerintah dan Pemilu juga diharapkan dapat memacu konsumsi masyarakat secara umum. 

Pemerintah sebaiknya lebih serius dan cepat dalam mengendalikan inflasi bahan pangan, mempercepat realisasi belanja khususnya yang terkait perlindungan sosial, serta memberikan berbagai insentif kepada pelaku usaha di sektor riil,” katanya.

Pada kesempatan berbeda, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan bahwa perlambatan IKK pada September 2023 juga dipengaruhi oleh konsumsi yang relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan beberapa bulan sebelumnya.  

“Pada kuartal ketiga, kita memang seringkali melihat tidak ada dorongan bagi masyarakat atau konsumen untuk meningkatkan konsumsinya,” katanya.

Selain itu, IKK pada periode tersebut juga dipengaruhi oleh dorongan harga komoditas pangan, terutama beras yang mengalami peningkatan dalam beberapa bulan terakhir. 

“Karena komoditas pangan yang meningkat harganya adalah komunitas pangan utama, maka masyarakat atau dalam hal ini konsumen melakukan penyesuaian. Mereka akhirnya tetap mengeluarkan uang mereka untuk melakukan konsumsi, hanya saja karena kenaikan harga ini, proporsi pendapatan mereka yang dialokasikan untuk hal-hal lain akhirnya menjadi berkurang,” jelasnya.

Yusuf mengatakan, faktor inilah yang menjelaskan bahwa indeks pembelian durable goods umumnya mengalami penurunan di hampir semua kelompok pendapatan.

Dia memperkirakan, IKK akan menguat ke depan, tapi bergantung pada seberapa jauh penurunan harga yang bisa dicapai, terutama pada komoditas pangan strategis utama di dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro