Bisnis.com, JAKARTA – Jerawat merupakan salah satu masalah kulit yang sering mengganggu penampilan. Jerawat sering sekali menggangu penampilan dan membuat wajah tampak lusuh.
Beberapa kebiasaan seperti menggunakan produk pembersih wajah yang tidak cocok dengan jenis kulit, membiarkan riasan menempel di wajah sampai terbawa tidur atau karena perubahan hormon di usia remaja terkadang menyebabkan jerawat menjadi lebih mudah muncul dan tidak sedikit yang meninggalkan bekas seperti noda hitam atau flek di kulit.
Namun, tahukah kamu jerawat terbagu menjadi beberapa jenis, memiliki perbedaan penyebab dan cara pencegahan?
Dilansir GoodRX Health (5/9/2023) berbagai jenis jerawat sering muncul pada kulit wajah, tetapi yang paling sering ditemui adalah jerawat komedonal, jerawat meradang dan jerawat Nodulokistik.
Simak pemicu 3 jenis jerawat tersebut dan cara pencegahannya:
1. Jerawat Komedonal
Pori-pori yang tersumbat bisa terjadi karena terlalu banyak minyak, bakteri, produksi sel kulit dan hormon.
• Komedo Putih
Komedo putih juga dikenal sebagai komedo tertutup terjadi ketika pori-pori tersumbat seluruhnya. Penting untuk diperhatikan bahwa kamu tidak dapat menghilangkan atau memperbaiki komedo putih hanya dengan memencetnya. Memencet komedo putih bisa menyebabkan pori-pori besar
• Komedo
Berbeda dengan komedo putih, komedo hitam terlihat hitam di permukaan kulit dan dikenal dengan komedo terbuka. Hal ini karena kepala pori-pori tetap terbuka, sedangkan pori-pori lainnya tersumbat.
Menghilangkan komedo hitam dan putih dimulai dengan perawatan kulit yang tepat. Produk yang digunakan pada kulit dan bahkan rambut dapat menyumbat pori-pori Anda. Pilihlah produk yang berlabel nonkomedogenik , yang berarti produk tersebut cenderung tidak membuat kulit berjerawat.
2. Jerawat Meradang
Jerawat inflamasi adalah nama medis untuk jerawat. Ada dua jenis jerawat yaitu papula dan pustula.
• Papula
Papula adalah benjolan merah kecil yang terbentuk ketika minyak atau sel kulit berlebih menyumbat pori-pori dan bercampur dengan bakteri di kulit yang disebut Cutibacterium acnes atau C. Acnes. Isi pori-pori yang tersumbat ini tumpah keluar sehingga memungkinkan bakteri keluar ke jaringan kulit di sekitarnya tetapi tidak menyebabkan nanah.
• Pustula
Pustula adalah benjolan kecil yang menonjol dengan bagian tengah berwarna putih dan kulit merah yang meradang di sekitarnya. Mereka biasanya ditemukan berkelompok di dada, wajah atau punggung. Pustula terbentuk ketika pori-pori yang tersumbat terinfeksi. Namun bisa juga disebabkan oleh perubahan hormonal dalam tubuh. Bentuknya seperti papula, hanya saja pustula memiliki cairan kekuningan yang disebut nanah.
Untuk mengatasinya kamu bisa menggunakan produk yang mengandung benzoil peroksida, topikal dan antibiotik yang dapat membantu peradangan.
3. Jerawat Nodulokistik
Jerawat nodulokistik berarti jerawat yang parah dan dalam yang dapat menimbulkan rasa sakit dan meninggalkan bekas luka. Jerawat ini dapat menyerang wajah, dada, punggung dan bokong.
• Nodul
Jerawat nodular terdiri dari benjolan berwarna daging atau merah yang berada jauh di bawah permukaan kulit. Ini terjadi ketika pori-pori yang tersumbat menjadi meradang. Benjolan berbeda dengan kista karena tidak mengeluarkan nanah sehingga terasa sulit saat disentuh.
• Kista
Kista adalah jerawat berukuran besar, merah, meradang, nyeri dan berisi nanah. Kista lebih lunak dibandingkan bintil karena berisi nanah dan dapat pecah sehingga menginfeksi kulit di sekitarnya.
Jika kamu merasa menderita jerawat nodulokistik, sebaiknya segera temui dokter kulit. Dokter kulit dapat membantu kamu melawan jerawat nodulokistik dengan obat-obatan yang mengandung Isotretinoin , retinoid oral, antibiotik dan retinoid topikal. (Maria Elfika Simplisia)
