Bisnis.com, JAKARTA – Vaksin adalah zat medis yang merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melindungi tubuh dari penyakit tertentu.
Vaksin sendiri merupakan tindakan pencegahan penting yang dapat melindungi seseorang dari penyakit yang mungkin bisa mengancam jiwa.
Namun, tak jarang orang menjadi mangsa mitos-mitos vaksin yang seringkali salah bahkan menyesatkan. Pemahaman yang salah tentang vaksin ini kemudian menyebabkan keraguan terhadap vaksin dan masalah kesehatan masyarakat.
Melansir laman Times of India, Senin (16/10/2023), berikut ini adalah beberapa mitos atau anggapan umum yang salah tentang vaksin.
1. Vaksin mengandung bahan-bahan berbahaya
Beberapa orang percaya bahwa terdapat zat berbahaya seperti merkuri, formaldehid, atau aluminium dalam vaksin.
Meskipun sejumlah kecil zat-zat ini digunakan dalam beberapa vaksin, protokol keamanan yang ketat dan penelitian ekstensif mengkonfirmasi bahwa zat-zat ini ada dalam jumlah yang sangat kecil dan tidak berbahaya.
Bahan-bahan ini memiliki tujuan khusus, seperti mengawetkan vaksin atau meningkatkan efektivitasnya. Berbagai ahli dan organisasi kesehatan menjamin bahwa bahan-bahan vaksin, jika digunakan sesuai petunjuk, tidak menimbulkan risiko kesehatan yang membahayakan.
2. Kekebalan alami lebih baik daripada kekebalan yang dibentuk oleh vaksin
Mitos yang sangat umum terkait vaksin adalah bahwa vaksin melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Pada kenyataannya, vaksin dapat memperkuat kekebalan tubuh dengan membantu sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan memerangi patogen tertentu.
Vaksin tidak mengganggu fungsi kekebalan tubuh secara keseluruhan. Vaksin dirancang dengan baik untuk memberikan perlindungan tanpa menyebabkan penyakit, sehingga memastikan proses pembentukan kekebalan yang lebih aman.
3. Vaksin dapat memberi Anda penyakit yang ditujukan untuk mencegahnya
Vaksin diformulasikan dengan menggunakan patogen yang dilemahkan atau tidak aktif atau bagian tertentu dari patogen. Formulasi ini tidak mampu menyebabkan penyakit yang dirancang untuk melindungi.
Sebaliknya, vaksin mengaktifkan sistem kekebalan tubuh, melatihnya untuk mengenali dan merespons patogen yang dituju.
Vaksin menawarkan cara yang aman untuk membangun kekebalan tubuh, menghindari risiko dan konsekuensi yang terkait dengan infeksi alami tubuh, namun tetap memberikan perlindungan yang kuat terhadap penyakit.
4. Vaksin hanya untuk anak-anak
Vaksinasi sangat penting bagi individu dari segala usia. Vaksin tertentu sangat direkomendasikan untuk orang dewasa, terutama mereka yang menghadapi risiko tinggi karena faktor usia, pekerjaan, atau kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Selain itu, vaksinasi memainkan peran penting dalam melindungi populasi yang rentan, dari varian penyakit baru yang akan datang.
5. Vaksin tidak diperlukan untuk penyakit yang sudah diberantas
Keraguan terkadang muncul mengenai perlunya vaksin untuk penyakit seperti polio atau campak, yang sekarang sudah jarang atau hampir diberantas di beberapa negara.
Namun, penting untuk dipahami bahwa mempertahankan tingkat vaksinasi yang tinggi sangatlah penting.
Menghilangkan program vaksinasi dapat menimbulkan risiko yang besar, karena dapat menciptakan peluang terjadinya wabah dan membahayakan kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu, mempertahankan upaya vaksinasi sangat penting untuk memastikan penyakit-penyakit tersebut tidak muncul kembali. (Kresensia Kinanti)