Bisnis.com, JAKARTA — Semua orang tahu bahwa merokok dan minuman beralkohol atau minuman keras memiliki dampak yang buruk bagi tubuh. Faktanya, untuk menghentikan kebiasaan tersebut terbilang cukup sulit.
Mayoritas orang sadar bahwa merokok dan minum minuman keras adalah kebiasaan yang tidak sehat, tetapi tidak banyak yang menyadari betapa besar dampak buruk yang bisa ditimbulkannya.
Saat tumbuh dewasa, banyak anak yang menganggap minum dan merokok sebagai hak istimewa orang dewasa dan oleh karena itu merupakan kegiatan yang 'keren' untuk dilakukan.
Gambaran media tentang merokok dan penggunaan alkohol tentu saja membantu melanggengkan daya tarik kebiasaan sosial ini. Untuk itu, pentingnya kesadaran masyarakat mengenai bahaya perokok berat dan minuman keras kini semakin besar.
Baik tembakau maupun alkohol dapat mempengaruhi kesehatan jantung. Walaupun dampak buruk dari merokok terhadap risiko penyakit kardiovaskular sudah diketahui dengan jelas dan jelas risiko penyakit jantung meningkat seiring dengan jumlah merokok, namun dampak dari konsumsi alkohol lebih kompleks.
Penting untuk disadari bahwa berhenti merokok dan minuman beralkohol dapat meningkatkan kualitas hidup secara fisik, emosional, dan finansial. Ini juga dapat membantu orang di sekitar bernapas lebih baik dan hidup lebih lama.
Faktanya, ada cara yang bisa dilakukan untuk menghentikan kebiasaan merokok dan minum beralkohol.
Simak cara menghentikan kebiasaan merokok dan minum:
1. Berkomitmen Untuk Berhenti
Hal paling awal dalam diri adalah berkomitmen untuk berhenti. Tingkatkan komitmen dalam diri untuk berhenti merokok dan minum serta tekad yang kuat. Renungkan penurunan kesehatan fisik atau mental akibat tembakau dan alkohol.
Pertimbangkan bagaimana tembakau dan alkohol mengganggu hubungan dan kehidupan sosial kamu. Bayangkan biaya finansial yang harus kamu tanggung karena alkohol dan tembakau.
Gunakan buku catatan untuk mencatat waktu sepanjang hari ketika merokok atau minum alkohol. Catat perasaan atau situasi apa yang terjadi sebelum penggunaan alkohol dan tembakau. Hindari situasi yang dapat memicu kamu kembali di masa depan.
2. Mempersiapkan Perubahan
Singkirkan semua zat adiktif di rumah. Buang semua rokok dan tuangkan minuman beralkohol ke wastafel. Mintalah anggota rumah yang lain untuk mendukung dalam menjaga rumah bebas dari alkohol dan produk tembakau, sehingga kamu dapat menghindari godaan setiap hari.
Buang apapun yang mengingatkanmu pada rokok atau minuman keras. Jangan memegang korek api favorit kamu, termos, atau gelas minum. Perubahan gaya hidup besar-besaran seperti ini paling baik dipertahankan jika kamu menghindari pengingat terus-menerus akan kebiasaan lama kamu.
Hindari tempat di mana orang merokok atau minum. Berada di dekat tempat yang menganjurkan merokok dan minum alkohol bisa berbahaya ketika kamu mencoba berhenti. Hindari bar dan tempat lain di mana alkohol dan tembakau kemungkinan besar digunakan.
3. Mengatasi Nafsu Mengidam
Bergabunglah dengan program latihan seperti olahraga. Olahraga sering kali membantu mengurangi gejala ngidam dan memberi kamu sesuatu untuk dilakukan saat merasa ketagihan. Olahraga juga membantu mengurangi stres sehari-hari.
Alihkan perhatian kamu jika merasa mengidam atau mengalami penarikan kecil, gunakan pengalih perhatian sampai keinginan itu hilang. Alihkan pikiran dan tubuh dengan mengunyah permen karet, ngobrol sambil jalan-jalan, buka jendela, atau memulai aktivitas baru.
Semakin baik kamu mengatasi keinginan mengidam, semakin kecil peluang untuk kambuh lagi. Orang yang berhenti merokok dan minum alkohol pada saat yang sama cenderung mengalami gejala putus obat yang tidak terlalu parah dan memiliki risiko kambuh yang lebih rendah.
4. Mengatasi Masalah Penarikan
Saat berhenti minum alkohol atau tembakau, tubuh mungkin mengalami gejala putus obat tanpa terus menggunakannya. Gejala penghentian tembakau dan alkohol dapat mencakup: kecemasan, depresi, kelelahan, sakit kepala, mual, gemetar, kram perut, dan peningkatan detak jantung.
Tingkat keparahan gejala putus alkohol bervariasi berdasarkan seberapa banyak kamu minum, berapa lama, dan kondisi kesehatan. Beberapa gejala dapat muncul dalam beberapa jam setelah minum, mencapai puncaknya dalam beberapa hari, dan membaik dalam seminggu.
Meskipun tidak ada obat resep yang bisa mengobati alkohol dan nikotin secara bersamaan, ada intervensi untuk mengatasi ketergantungan alkohol dan kecanduan nikotin. Obat resep dapat digunakan untuk mengobati ketergantungan alkohol, termasuk penggunaan naltrexone, acamprosate, dan disulfiram. Obat-obatan ini dapat membantu mengatasi gejala putus obat dan kambuh.
5. Mendapatkan Dukungan
Mintalah bantuan teman dan kerabat yang suportif. Kemungkinan besar kamu akan berhenti minum dan merokok jika mencari dukungan dari orang-orang di sekitar. Mintalah mereka untuk mendukung dengan tidak minum minuman keras dan merokok di sekitar kamu.
Jika kamu mempunyai teman lain yang juga ingin berhenti minum alkohol dan merokok, buatlah perjanjian untuk memilih pilihan yang lebih sehat. Saling lapor setiap hari dan saling bertanggung jawab atas pilihan masing-masing.
Jika kamu khawatir tinggal bersama orang-orang yang mungkin memicu penggunaan alkohol atau nikotin, pertimbangkan untuk mencari rumah sederhana yang melarang alkohol dan nikotin. Semua individu yang tinggal di rumah seadanya setuju untuk hidup seadanya dan menciptakan komunitas yang bertanggung jawab satu sama lain.