Bisnis.com, JAKARTA -- Dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia 2023 yang jatuh pada 14 November, perlu mengenal salah satu penyakit komplikasi yang disebabkan oleh diabetes, yakni Neuropati Perifer.
Berdasarkan hasil riset NENOIN, Diabetes Mellitus Tipe 2 menjadi penyebab utama Neuropati Perifer. Adapun, peningkatan prevalensi Neuropati Perifer berhubungan erat dengan peningkatan jumlah pasien diabetes.
Neuropati Perifer Diabetik (NPD) adalah penyebab dari kerusakan saraf yang berdampak pada kualitas hidup penderita karena mereka tidak dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan nyaman.
Baca Juga Apa Itu Neuropati Diabetik dan Gejalanya |
---|
Gejala Neuropati Perifer antara lain mati rasa, kesemutan, tertusuk-tusuk, dan rasa terbakar di tangan dan kaki. Selain itu, defisiensi vitamin B dan penggunaan obat tertentu, seperti metformin, juga merupakan faktor risiko tinggi lainnya dari Neuropati Perifer.
Penelitian yang dipublikasikan di berbagai negara menunjukkan bahwa terdapat sekitar 80 persen pasien dengan Neuropati Perifer tetap tidak terdiagnosis dan tidak diobati.
Adapun, diperkirakan 1 dari 2 Penderita Diabetes2 dan 1 dari 103 Pra-Diabetes menderita Neuropati Perifer. Sedangkan, defisiensi Vitamin B mempengaruhi kualitas hidup sekitar 19 persen dari seluruh penderita diabetes.
Dr. Rizaldi Taslim Pinzon, Ahli Saraf di Departemen Neurologi Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, mengatakan Neuropati Periferal bisa menjadi masalah besar, berdampak pada kualitas hidup, kualitas tidur, dan membuat orang lebih berisiko jatuh.
Hal ini menyerang 1 dari 2 pasien dengan diabetes, atau 50 persen pasien diabetes.
Saat ini Neuropati Periferal belum memiliki obat yang bisa menghilangkan 100 persen. Hanya ada obat atau suplemen yang bisa mengontrol gejala dan mengurangi rasa sakit.
Adapun, berbagai obat yang ada hanya ada untuk mengurangi gejala, namun banyak pasien tidak bisa mentoleransi efek sampingnya.
Melalui hasil penelitian NENOIS, Dr. Inna Eiberger, Global Medical Director, P&G Health Nerve Care Franchise, menambahkan, Neuropati Perifer terasosiasikan dengan fungsi mobilitas buruk dan gangguan gejala motorik, selain gejala sensori.
Gejala-gejala ini secara signifikan memperburuk mutu hidup pasien. Oleh karena itu, berdasarkan hasil dari penelitian NENOIN menyimpulkan bahwa kombinasi sinergis vitamin B1, B6, dan B12 bisa digunakan untuk pengobatannya.
Kombinasi ketiga vitamin tidak hanya dapat meredakan gejala tetapi juga meningkatkan fungsi saraf pada pasien Neuropati Perifer secara signifikan.
"Hal ini menegaskan pentingnya rujukan dan pemeriksaan dini, serta pengobatan tepat waktu dapat bantu meningkatkan mutu hidup dan hasil pengobatan," paparnya dalam Media Roundtable World Diabetes Day 2023, Senin (6/11/2023).
Pencegahan Neuropati Perifer
Prof. Rayaz. A. Malik, Asisten Dekan untuk Penelitian Klinis di Weill Cornell Medicine Qatar mengatakan untuk pencegahan Neuropati Perifer dapat dilakukan dengan diagnosis dini.
Hal ini dapat memberikan kemungkinan untuk mengurangi faktor risiko secara tepat waktu dan perbaikan lebih cepat dari komplikasi yang paling umum pada diabetes ini.
"Layanan perawatan dokter memainkan peran penting untuk mengenali Neuropati Perifer," ungkapnya.
Bagi fasilitas kesehatan, mengajukan pertanyaan yang tepat dan melakukan tes diagnostik sederhana dapat memberikan dampak positif yang besar pada kehidupan pasien dengan Neuropati Perifer.
Dengan demikian, pengadaan pereda nyeri bisa diberikan dan ulserasi atau luka bernanah dan berbau pada kaki, yang bisa menyebabkan amputasi kaki juga bisa dicegah.