Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah sungai di Hawaii berubah menjadi pink dan menjadi perhatian orang di media sosial.
Para ahli mengatakan ini merupakan sebuah fenoemna terjadinya indikator tekanan lingkungan.
Anggota staf di Suaka Margasatwa Nasional Kolam Kealia di Maui telah memantau air berwarna merah muda tersebut selama dua minggu terakhir.
Awalnya ada kekhawatiran bahwa warna tersebut disebabkan oleh ganggang beracun.
Sebaliknya, tes menunjukkan bahwa sumber warna merah muda tersebut kemungkinan besar berasal dari halobacteria, sejenis archaea, atau organisme bersel tunggal yang tumbuh subur di perairan dengan kadar garam tinggi, kata badan tersebut dilansir dari New York Post.
Salinitas di dalam area outlet Kolam Kealia saat ini lebih dari 70 bagian per seribu, dua kali lipat salinitas air laut.
Ditambah dengan kondisi kering akibat kekeringan di Maui, yang dinilai “parah” di sebagian besar wilayah, salinitas kolam menciptakan kondisi sempurna bagi halobakteri untuk berkembang biak.
Universitas Hawaii sedang melakukan tes lebih lanjut untuk mempelajari lebih lanjut tentang archaea.
Jika mikroorganisme tersebut adalah halobakteri, kemungkinan besar air tersebut tidak menimbulkan ancaman kesehatan masyarakat, kata Dr. Shiladitya DasSarma, seorang profesor di departemen mikrobiologi dan imunologi di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland.
Mikroorganisme tidak akan mampu bertahan hidup di dalam tubuh manusia karena tubuh tidak memiliki cukup garam untuk halobakteri untuk bertahan hidup, kata Dr. DasSarma.
Meski begitu, pengunjung disarankan untuk tetap berada di luar air, menghindari mengonsumsi ikan apa pun dari kolam, dan memastikan bahwa hewan peliharaan juga tidak meminumnya.
Rona merah jambu cerah masih menimbulkan kekhawatiran bagi ekosistem sekitarnya.
Warna tersebut menunjukkan tingkat salinitas air terlalu tinggi bagi sebagian besar ikan untuk bertahan hidup atau bagi hewan lain untuk meminumnya, katanya.
“Ini pada dasarnya merupakan lampu merah bahwa ekologi di kawasan ini sedang sangat tertekan,” kata Dr. DasSarma.
Seringkali, perairan berubah menjadi merah sebelum mengering, katanya, meskipun tidak jelas apakah hal yang sama terjadi pada Kolam Kealia. Anggota staf di tempat perlindungan satwa liar mengatakan kepada The Associated Press bahwa curah hujan dapat mengurangi salinitas dan berpotensi mengubah warna air.
Perubahan warna seperti ini sering terjadi di Amerika Serikat, kata Dr. DasSarma.
Di seluruh dunia, danau berwarna merah muda atau merah lainnya ada karena salinitas yang tinggi termasuk di tempat-tempat seperti Spanyol, Senegal, Semenanjung Krimea, Azerbaijan, dan tempat lain.
Biasanya, perubahan warna seperti itu terjadi di tempat yang lebih kering.