Nyamuk Aedes aegypti di Laboratorium Oxitec di Campinas, Brasil (2/2/2016). Virus Zika menular melalui gigitan nyamuk Aedes. /Reuters
Health

Kemenkes Klaim Nyamuk Berwolbachia Bisa Turunkan Kasus DBD

Redaksi
Kamis, 16 November 2023 - 17:29
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan menyampaikan kepada publik bahwa inovasi teknologi wolbachia ampuh menurunkan penyebaran demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia.

Apa itu inovasi teknologi wolbachia? Wolbachia adalah bakteri yang dimasukkan ke nyamuk aedes aegypti jantan. Wolbachia ini dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti, sehingga virus dengue tidak akan menular ke dalam tubuh manusia.

Jika aedes aegypti jantan berwolbachia kawin dengan aedes aegypti betina maka virus dengue pada nyamuk betina akan terblok. Selain itu, jika yang berwolbachia itu nyamuk betina kawin dengan nyamuk jantan yang tidak berwolbachia maka seluruh telurnya akan mengandung wolbachia.

Teknologi Wolbachia juga pernah dilaksanakan di 9 negara lain untuk mencegah peningkatan kasus DBD. Adapun negara yang dimaksud adalah Brasil, Australia, Vietnam, Fiji, Vanuatu, Mexico, Kiribati, New Caledonia, dan Sri Lanka.

Efektivitas wolbachia telah diteliti sejak 2011 yang dilakukan oleh World Mosquito Program (WMP) di Yogyakarta dengan dukungan filantropi Yayasan Tahija. Penelitian dilakukan melalui fase persiapan dan pelepasan nyamuk aedes aegypti berwolbachia dalam skala terbatas (2011-2015).

Adapun pilot project inovasi wolbachia di Indonesia berada di 5 kota yaitu Kota Semarang, Kota Jakarta Barat, Kota Bandung, Kota Kupang dan Kota Bontang berdasarkan Keputusan Menteri kesehatan RI Nomor 1341 tentang Penyelenggaran Pilot project Implementasi Wolbachia sebagai inovasi penanggulangan dengue.

Dilansir dari siaran pers, Kamis (16/11/2023), Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan berkas teknologi Wolbachia dan strategi pengendalian sudah masuk ke Stranas (Strategi Nasional).

Sebelumnya, uji coba penyebaran nyamuk ber-Wolbachia telah dilakukan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul pada tahun 2022. Hasilnya, di lokasi yang telah disebar Wolbachia terbukti mampu menekan kasus demam berdarah hingga 77 persen, dan menurunkan proporsi dirawat di rumah sakit sebesar 86%.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani juga menegaskan adanya penurunan penyebaran Dengue yang signifikan setelah adanya penerapan Wolbachia. Jumlah kasus di Kota Yogyakarta pada bulan Januari hingga Mei 2023 dibanding pola maksimum dan minimum di 7 tahun sebelumnya (2015 – 2022) berada di bawah garis minimum.

“Masyarakat pada awalnya memang ada kekhawatiran karena pemahaman dari masyarakat itu nyamuk ini dilepas kok bisa mengurangi (DBD). Tapi seiring berjalan dan kita sudah ada edukasi, ada sosialisasi, sekarang masyarakat justru semakin paham, bahwa sebenarnya teknologi ini untuk mengurangi DBD,” ungkap Sigit Hartobudiono, Lurah Patangpuluhan Yogyakarta.

Kendati demikian, keberadaan inovasi teknologi Wolbachia tidak serta merta menghilangkan metode pencegahan dan pengendalian dengue yang telah ada di Indonesia. Masyarakat tetap diminta untuk melakukan gerakan 3M Plus seperti Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang serta tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro