Paru-paru sehat/nebraska medicine
Health

Mengenal Imunoterapi, Inovasi Terbaru Pengobatan Kanker Paru

Mutiara Nabila
Jumat, 17 November 2023 - 05:00
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Kanker paru-paru merupakan satu di antara kanker yang umum terjadi di Indonesia. Berdasarkan data Globocan pada 2020, kanker paru-paru menempati urutan ke-3 kasus kanker baru di Indonesia yaitu 34.783 kasus. 

Tingginya kasus kanker paru-paru yang terjadi di Indonesia juga sejalan dengan angka kematian yang cukup besar akibat penyakit tersebut. Kanker paru-paru menjadi penyebab kematian nomor satu pada pria akibat kanker, dan nomor dua pada wanita. 

Setiap orang berisiko terkena kanker paru-paru, terutama mereka yang rentan terpapar asap polusi, asap pabrik, serta asap rokok, baik perokok aktif maupun perokok pasif. 

Namun, kini tak perlu khawatir, karena pengobatan kanker paru kini telah menemukan inovasi terbaru yang bisa meningkatkan harapan hidup para pasien. 

Dr. Chin Tan Min, Konsultan Senior Onkologi Medis di Parkway Cancer Centre (PCC) Singapura mengatakan, seiring dengan perkembangan teknologi dan pengobatan saat ini, dia memastikan terdapat beragam pengobatan yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan kanker paru-paru, mulai dari pembedahan, kemoterapi, dan terapi radiasi. 

Adapun, dalam beberapa dekade terakhir, pengobatan untuk kanker paru semakin berkembang pesat, salah satunya melalui imunoterapi. 

Menurutnya, jenis pengobatan ini dapat digunakan sendiri tetapi juga bisa dikombinasikan dengan kemoterapi.

“Immunoterapi melibatkan penggunaan obat-obatan yang disebut penghambat pos pemeriksaan untuk memungkinkan sistem kekebalan mendeteksi sel kanker yang disamarkan dan menyerangnya," jelas Dr. Chin dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (16/11/2023).

Imunoterapi  dapat dijadikan sebagai pilihan pengobatan bagi pasien kanker paru stadium lanjut, baik di awal, maupun ketika pengobatan sebelumnya telah digunakan seperti pembedahan, kemoterapi, dan radiasi. 

Efek Samping Minimal Imunoterapi 

Sama seperti pengobatan kanker lainnya, terapi penyembuhan dengan imunoterapi juga memiliki efek samping. 

Namun, Dr. Chin menjelaskan bahwa terkadang, imunoterapi dapat menyebabkan respons imun yang terlalu terstimulasi, yaitu ketika sistem kekebalan menargetkan organ lain dari pasien, seperti paru-paru, hati, dan usus besar.

Meski demikian, pasien biasanya dapat menolerir imunoterapi dengan baik sehingga sebagian besar efek samping tersebut dapat dikelola secara efektif oleh tim perawatan klinis terlatih. 

"Pengobatan imunoterapi ini juga memiliki manfaat yang lebih besar daripada risiko. Sebab, tingkat harapan hidup 5 tahun dari pasien kanker paru-paru yang menggunakan immunoterapi bisa mencapai 30 persen dibandingkan pasien tanpa imunoterapi yang hanya berada di angka 5 persen," jelasnya.

Berdasarkan data yang dihimpun PCC setelah mulai menggunakan menggunakan imunoterapi pada 2015, terapi ini telah memperbaiki tingkat kelangsungan hidup dengan cukup signifikan, dan pasien kanker paru stadium 4 rata-rata bisa bertahan hidup selama dua hingga tiga tahun.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro