Bisnis.com, JAKARTA - Teknologi nyamuk wolbachia (nyamuk yang memiliki bakteri wolbachia) sebagai upaya pemberantasan demam berdarah sedang marak diperbincangkan di Indonesia.
Teknologi ini memungkinkan aedes aegypti jantan yang telah mendapatkan bakteri wolbachia kawin dengan aedes aegypti betina, sehingga virus dengue pada nyamuk betina akan terblok, begitupun sebaliknya maka telur akan mengandung Wolbachia dengan tujuannya membantu menurunkan penyebaran demam berdarah.
Perlu diketahui, Wolbachia merupakan sebuah proyek yang dikembangkan oleh World Mosquito Program (WMP) yaitu perusahaan milik Monash University. Menariknya proyek ini juga diteliti di Yogyakarta dan melibatkan ilmuwan Indonesia yakni Prof. Adi Utarini yang kerap disapa Prof. Uut.
Profil Prof. Adi Utarini
Prof. Uut adalah seorang pengajar dan peneliti Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada.
Dia juga merupakan alumni dari tempat kerjanya sendiri yakni Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Pada tahun 1989 setelah lulus, ia melanjutkan studinya di UCL Great Ormond Street Institut of Child Health, Inggris serta Universitas Umea, Swedia yang mengantarkan ia mendapatkan gelar S2. Kemudian ia melanjutkan pendidikan S3 di Umea, Swedia.
Perempuan yang memiliki hobi bersepeda dan bermain piano ini mempunyai banyak prestasi di bidang penelitian. Buktinya pada Desember 2020, ia dianugerahi penghargaan 10 peneliti paling berpengaruh di dunia oleh jurnal ilmiah Nature atas penelitiannya tentang pengurangan demam berdarah dengue melalui intervensi nyamuk ber-Wolbachia di Yogyakarta.
Pada tahun 2021, nama Prof. Uut masuk ke dalam Time 100 yaitu daftar 100 Orang Paling Berpengaruh versi majalah Time.
Prof. Uut menjabat sebagai kepala Eliminate Dengue Project di Yogyakarta, kemudian menjadi salah satu pimpinan uji terkontrol secara acak untuk meneliti teknik penggunaan nyamuk ber-Wolbachia untuk pengurangi penyebaran penyakit yang dibawa oleh nyamuk, termasuk demam berdarah dengue, yang dilakukan sejak 2016 di Yogyakarta.
Menariknya, metode ini telah dikembangkan sejak tahun 1990an di Universitas Monash, tetapi belum penelitian sebelumnya yang membuktikannya. Namun, penelitian Prof. Uut berhasil menjadi bukti terkuat untuk membuktikan metode Wolbachia,mm menurut jurnal ilmiah nature.
Tidak hanya itu, selain memimpin dan mengkoordinasi penelitian ia juga memiliki peran penting dalam perizinan dan menyakinkan antusias masyarakat dalam setiap percobaan. Antusiasme masyarakat untuk berpartisipasi ini juga dianggap sebagai salah satu aspek sukses dari penelitian ini. (Maria Elfika Simplisia)