Bisnis.com, JAKARTA - Mikrobioma usus yang seimbang sangat penting untuk pencernaan yang optimal, penyerapan nutrisi, dan proses pembuangan zat sisa.
Keseimbangan ini juga diperlukan untuk mendukung respons peradangan yang sehat dan membuat sistem kekebalan tubuh tetap kuat.
Banyak penyakit ditemukan yang disebabkan oleh ketidakseimbangan usus. Oleh karena itu, disarankan perbanyak sumber prebiotic dan probiotik agar Anda memiliki banyak bakteri baik.
Baca Juga Ini 10 Camilan Sehat di Bawah 100 Kalori |
---|
Sebab, Makanan prebiotik sangat penting untuk kesehatan pencernaan. Prebiotik membantu bakteri usus (probiotik) menghasilkan nutrisi untuk sel-sel usus besar dan mengarah ke sistem pencernaan yang lebih sehat.
Dilansir dari Health, berikut ini beberapa camilan yang dapat dikonsumsi untuk mendukung kesehatan usus.
1. Pistachio
Pistachio, menjadi pilihan camilan yang sangat baik. Pistachio kaya akan serat, yang dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri usus bermanfaat yang menghasilkan asam lemak rantai pendek (SCFA).
SCFA adalah senyawa yang membantu menjaga kesehatan usus dengan memberi bahan bakar sel-sel yang melapisi usus besar, menjaga integritas penghalang usus, dan mengatur peradangan di saluran pencernaan.
2. Smoothie Kefir
Kefir adalah minuman yogurt fermentasi yang memiliki sifat pendukung usus yang kuat. Kefir kaya akan mikroorganisme probiotik, seperti bakteri asam laktat (LAB), yang dapat membantu meningkatkan kesehatan pencernaan.
3. Apel dan Selai Kacang
Apel mengandung pektin, yang dapat membantu mendukung kesehatan usus dengan menawarkan pertumbuhan mikroorganisme anti-inflamasi, seperti bakteri Faecalibacterium prausnitzii, dan meningkatkan fungsi penghalang usus.
Menggabungkan apel dengan selai kacang kaya protein dan lemak membuat camilan menjadi lebih mengenyangkan.
4. Oat
Oat mengandung jenis serat larut yang disebut beta-glukan, yang mudah difermentasi oleh bakteri di usus besar. Proses fermentasi ini menghasilkan SCFA yang bermanfaat bagi kesehatan usus dalam banyak hal.
5. Biji Chia
Biji chia dikemas dengan nutrisi yang dapat membantu meningkatkan kesehatan usus. Selain itu, biji chia kaya akan senyawa anti-inflamasi dan antioksidan, seperti polifenol, yang dapat membantu mengatur peradangan usus dan memberikan lingkungan usus yang sehat.
Biji chia juga merupakan sumber seng yang baik, mineral yang cenderung rendah pada orang dengan penyakit pencernaan seperti penyakit radang usus (IBD).
6. Yogurt
Secara teratur mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung probiotik tinggi secara alami adalah cara yang baik untuk merawat usus Anda.
7. Buah beri
Buah beri, seperti blueberry, raspberry, dan stroberi kaya akan serat, vitamin, mineral, dan senyawa tanaman anti-inflamasi yang berdampak positif pada kesehatan usus.
Senyawa antioksidan dan anti-inflamasi yang ditemukan dalam buah beri dapat memengaruhi kesehatan usus dengan mengurangi kadar protein pro-inflamasi dan melindungi terhadap kerusakan sel.
8. Salad Hijau dengan Salmon
Sayuran berdaun, seperti arugula, kangkung, dan bayam memiliki nutrisi pendukung usus, seperti serat dan pigmen tanaman karotenoid.
Karotenoid memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dan meningkatkan kesehatan usus dengan mendukung fungsi penghalang usus dan mengurangi senyawa pro-inflamasi.
Topping salad dengan sumber protein yang sehat, seperti salmon kalengan, meningkatkan faktor rasa kenyang serta memberikan nutrisi yang mendukung usus, seperti lemak omega-3. Lemak omega-3 dapat membantu mengurangi senyawa inflamasi di usus serta mendorong pertumbuhan bakteri probiotik.
9. Kiwi
Jika Anda sering mengalami sembelit, mengemil kiwi dapat membantu mendukung pergerakan usus yang sehat. Serat yang ditemukan dalam kiwi membantu menahan air di saluran pencernaan, yang dapat membantu meningkatkan konsistensi tinja dan mendukung pergerakan tinja melalui usus.
10. Edamame
Protein tumbuhan, seperti edamame, membantu mendukung pertumbuhan bakteri ramah di usus. Misalnya, protein kedelai, seperti edamame, mengandung asam amino esensial yang mendorong pertumbuhan mikroorganisme probiotik, seperti bakteri Lactobacilli dan Bifidobacteria. (Lala Wahyuningsih)